Transaksi Startup Digitalisasi UMKM BukuKas Tembus Rp 19 Triliun
Startup pengelola keuangan digital untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), BukuKas mencatatkan nilai transaksi US$ 1,3 miliar atau sekitar Rp 19 triliun dalam sembilan bulan. Transaksi rerata tumbuh 141 kali lipat per bulan.
Saat ini, 800 ribu UMKM bergabung di platform BukuKas. Jumlahnya meningkat 114 kali lipat per bulan.
UMKM yang terdaftar di BukuKas tersebar di 700 kota. “Saat ini, 73% pengusaha berada di luar kota besar sehingga produk dan layanan yang tersedia bagi mereka tergolong sedikit,” kata Co-Founder sekaligus CEO BukuKas Krishnan Menon dikutip dari siaran pers, Selasa (25/8).
Sektor UMKM yang tercatat terus tumbuh selama pandemi corona yakni makanan dan minuman. Begitu juga dengan penjualan pulsa.
Namun, penghasilan UMKM yang menjual kebutuhan sehari-hari justru menurun dibandingkan sebelum adanya pandemi Covid-19. Padahal, penjualan bahan pokok meningkat saat masa pagebluk, sebagaimana tecermin pada Databoks di bawah ini:
BukuKas menyediakan solusi pembukuan untuk membantu UMKM melacak penjualan, laba, dan kredit. Layanan ini diharapkan dapat menggantikan sistem pencatatan tradisional berbasis kertas dan pulpen.
Solusi itu diklaim memberikan gambaran yang lebih jelas bagi pelaku usaha, mengenai faktor-faktor yang dapat mendorong laba dan arus kas. Ini juga memungkinkan mereka untuk meningkatkan proses bisnis secara aktif.
Aplikasi BukuKas juga mengirim pemberitahuan melalui WhatsApp kepada pelanggan saat kredit jatuh tempo. Proses-proses ini diklaim membantu pemilik usaha kecil untuk mengurangi pengeluaran hingga 20%.
Selain itu, solusi BukuKas diklaim menghemat dua sampai empat jam per hari, karena menghilangkan perhitungan manual dan rekonsiliasi akun.
Perusahaan rintisan itu pun baru saja menggalang pendanaan pra-seri A US$ 9 juta atau setara Rp 134 miliar. Dana ini diperoleh dari program akselerasi startup Surge milik Sequoia Capital India.
Selain itu, ada beberapa investor yang terlibat seperti Saison Capital, Speedinvest, S7V, January Capital, Prasetia Dwidharma, Cambium Grove Capital, Alter VC, Taurus VC dan XA Network.