Incar UMKM, Gojek Luncurkan Fitur Kirim Banyak Barang Sekaligus
Perusahaan penyedia layanan on-demand Gojek meluncurkan fitur web portal pada layanan logistiknya, GoSend. Dengan fitur baru ini, Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) dapat mengirim barang ke banyak penerima dalam sekali pemesanan.
Head of Logistic Gojek Junaidi menjelaskan, layanan anyar itu awalnya merupakan proyek kerja sama dengan institusi. Salah satunya, Universitas Gadjah Mada (UGM) yang menggunakan layanan ini untuk mengirim materi perkuliahan kepada mahasiswa selama pandemi corona.
“Mereka mengaku sempat kesulitan mengirim barang melalui aplikasi, dengan satu per satu tujuan,” kata Junaidi saat konferensi pers virtual, Rabu (26/8). Oleh karena itu, Gojek mengembangkan fitur kirim banyak barang sekaligus.
Fitur tersebut pun digunakan untuk mengirimkan Alat Pelindung Diri (APD). Berkaca dari pemanfaatan itu, Gojek menilai layanan ini bisa digunakan oleh UMKM.
Untuk mengakses layanan itu, pelaku usaha dapat memasukkan informasi seperti tujuan pengiriman dan jenis barang dalam sekali pemesanan melalui situs web. UMKM juga bisa memantau pengiriman barang melalui fitur live tracking.
Para pengguna akan memperoleh perlindungan asuransi hingga Rp 10 juta untuk risiko barang rusak dan/atau hilang dalam perjalanan.
Untuk menjangkau UMKM, Gojek juga memperluas cakupan layanan kirim barang antarkota atau GoSend Intercity Delivery ke Semarang, Solo, dan Yogyakarta. Sebelumnya, layanan ini hanya tersedia di Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi (Jadetabek) dan Bandung Raya.
Gojek bekerja sama dengan Paxel untuk menyediakan layanan kirim barang antarkota sejak April lalu. Permintaan pun melonjak tiga kali lipat.
Penguatan layanan logistik tersebut sejalan dengan perubahan perilaku konsumen saat pandemi Covid-19. Gojek mencatat, permintaan pengiriman barang antarkota melonjak 90% sepanjang Maret-Juli.
“GoRide tidak bisa beroperasi. Bersama GoFood, GoSend menjadi andalan dari sisi,” kata Junaidi.
Permintaan pengiriman barang di platform Paxel pun melonjak saat pandemi virus corona. “Rata-rata bisa sampai 2,5 kali lipat dari biasanya,” ujar -Founder sekaligus COO Paxel Zaldy Ilham Masita.
Kategori makanan dan minuman mendominasi pengiriman, yakni 90% dari total. “Makanan beku menjadi primadona saat pandemi,” ujarnya.