KKP Gandeng Grab dan Gojek untuk Pasarkan Produk UMKM Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Gojek dan Grab untuk memasarkan produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di bidang perikanan. Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan penjualan pelaku usaha.
“Kami harap mereka (UMKM) bisa bertahan, bahkan menjadikan hal ini sebagai batu loncatan untuk mengembangkan bisnis," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dikutip dari siaran pers, Rabu (19/8).
Nantinya, Gojek dan Grab akan menjajakan produk UMKM di bidang perikanan melalui aplikasi. Pemasaran ini bisa melalui layanan pesan-antar makanan, pengiriman barang, maupun platform penjualan kebutuhan sehari-hari.
Layanan tersebut baru tersedia di DKI Jakarta. Fasilitas itu akan diperluas ke wilayah lain ke depannya.
"Produk kelautan dan perikanan memiliki peran penting terhadap ekonomi Indonesia,” kata ujar Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi. Oleh karena itu, perusahaan menyediakan platform bagi UMKM untuk tetap berjualan selama masa pagebluk Covid-19.
Hal serupa dilakukan oleh Gojek. Selain itu, Decacorn Tanah Air menyediakan program peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan UMKM.
“Harapannya, konsumen semakin mudah mendapatkan pilihan makanan sehat hasil laut,” demikian dikutip dari siaran pers.
Gojek juga terlibat dalam investasi kepada startup perikanan eFishery pada bulan ini. eFishery memperoleh pendanaan seri B yang dipimpin oleh Go-Ventures dan Northstar Group. Selain itu, diikuti oleh Aqua-spark dan Wavemaker Partners.
Go-Ventures merupakan perusahaan modal ventura milik Gojek. Sedangkan Northstar Group juga berinvestasi di Gojek.
Ketua Asosiasi Modal Ventura Indonesia (Amvesindo) Jefri Sirait menilai, potensi sektor kelautan dan perikanan besar. Oleh karena itu, investor tertarik berinvestasi di industri ini.
Pemerintah menyatakan bahwa pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) kelautan Indonesia untuk perekonomian tergolong kecil, yakni kurang dari 10%. Oleh karena itu, potensi yang bisa digali masih
Sedangkan startup menawarkan solusi berbasis teknologi yang dinilai bisa memaksimalkan perolehan dari sektor perikanan. “Berdampak terhadap nelayan dan petani tambak,” kata Jefri kepada Katadata.co.id, kemarin (18/8).