Pembubaran BRTI Dikhawatirkan Memicu Monopoli Industri Telekomunikasi

Desy Setyowati
30 November 2020, 13:23
Pembubaran BRTI Dikhawatirkan Memicu Monopoli Industri Telekomunikasi
Kominfo
Kominfo

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membubarkan 10 lembaga, dua di antaranya yakni Badan Pertimbangan Telekomunikasi (BPT) dan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI). Peneliti informasi teknologi sekaligus mantan anggota BRTI Heru Sutadi menilai, langkah ini dapat memicu terjadinya monopoli.

“Regulator dipegang pemerintah artinya kita set back ke 20 tahun lalu, ketika industri telekomunikasi dikembangkan secara monopolistik. Badan regulasi independen diperlukan agar kompetisi sektor telekomunikasi terjaga,” kata Direktur Eksekutif ICT Institute itu kepada Katadata.co.id, Senin (30/11).

Advertisement

Hal itu karena BRTI menangani banyak isu seperti tarif, interkoneksi, penomoran, spektrum frekuensi, kualitas layanan, serta pengawasan dan pengendalian di sektor telekomunikasi. Sedangkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 tahun 2020 tersebut, tugas BRTI dan BPT dialihkan ke Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Heru berharap Presiden Jokowi mempertimbangkan kembali pembubaran lembaga itu. “Semoga kebijakan ini dianulir dan presiden kemudian menghadirkan badan atau komisi multimedia Indonesia, serta sektor telekomunikasi menjadi bagiannya. Dengan begitu, ada penguatan,” katanya.

Selain itu, ia menilai langkah tersebut akan menjadi sorotan dunia karena Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendorong adanya regulator independen terkait telekomunikasi. Seluruh negara ASEAN pun memiliki lembaga ini.

“Indonesia akan menjadi satu-satunya negara di ASEAN yang tidak memiliki badan regulasi telekomunikasi ‘independen’,” ujar Heru. Sedangkan independensi dinilai menjawab perubahan iklim bisnis telekomunikasi dari monopoli ke kompetisi.

Sedangkan untuk BPT, ia mendukung adanya pembubaran. “Ini karena hampir 17 tahun di industri telekomunikasi, kami tidak pernah mendengar kiprah lembaga ini,” ujar dia.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement