Kominfo Percepat Bangun Akses Internet di Seluruh Desa Menjadi 2022

Fahmi Ahmad Burhan
14 Desember 2020, 09:22
Kominfo Percepat Bangun Akses Internet di Seluruh Desa Menjadi 2022
ANTARA FOTO/Anis Efizudin/wsj.
Seorang mahasiswa jurusan manajemen Universitas Muhammadiyah Magelang Teara Noviani (kiri) mengerjakan Ujian Tengah Semester secara daring di pinggir jalan kawasan pegunungan Menoreh di Desa Kenalan, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Senin (20/7/2020).

Sebanyak 12.548 desa di Indonesia belum mendapatkan akses jaringan internet generasi keempat alias 4G. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mempercepat pembangunan infrastruktur digital di seluruh desa dari 2032 menjadi 2022 imbas pandemi corona.

Menteri Kominfo Johnny G Plate mengatakan, percepatan pembangunan akses internet di wilayah blank spot tersebut didukung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan berdasarkan keputusan politik yang kuat. Kementerian pun mengandalkan dana campuran atau blended financing untuk membangun.

"Dengan begitu, pembangunannya lebih cepat 10 tahun," kata Johnny dikutip dari siaran pers, Minggu (13/12).  “Kalau dilakukan secara biasa-biasa saja setidaknya baru selesai 2032.”

Yang dibangun oleh kementerian yakni infrastruktur di 9.113 desa, karena masuk daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T). Sedangkan sisanya di luar 3T sehingga menjadi kewajiban operator seluler. "Kami harap mereka berkomitmen secara simultan untuk menghadirkan sinyal selambat-lambatnya pada 2022," ujar Johnny.

Kementerian menyiapkan strategi dari hulu ke hilir untuk mempercepat ketersediaan akses internet di 9.113 desa. Dari hulu, Kominfo mengandalkan sembilan satelit telekomunikasi. Lima di antaranya milik negara dan empat lainnya disewa.

Selain itu, kementerian akan mengorbitkan satelit multifungsi yakni Satria berkapasitas 150 gigabyte per second (gbps) di 146 bujur timur slot orbit. Ia berharap satelit ini meluncur pada kuartal akhir 2023.

Kominfo telah menunjuk PT Satelit Nusantara Tiga (SNT) sebagai pelaksana pembangunan. Pabrikasi satelit dari perusahaan asal Prancis, Thales Alenia Space juga dimulai.

Selain itu, dua institusi keuangan yakni Banque publique d'investissement (BPI) dari Prancis dan Asia Infrastructure Investment Bank (AIIB) asal Tiongkok telah memberikan persetujuan pembiayaan. Investasinya disebut-sebut US$ 500 juta atau setara 8,1 triliun.

Dengan adanya satelit Satria pada 2023, Johnny mengklaim akan ada 93.900 sekolah yang mendapatkan akses internet. Selain itu, digunakan untuk pelayanan pemerintah, baik pemerintahan desa, dan kebutuhan kemasyarakatan lainnya.

Dari sisi hilir, kementerian membangun 348 ribu kilometer fiber optik backbone broadband 226 ribu kilometer di darat dan 123 ribu kilometer di laut.

BAKTI Kominfo juga akan menyelesaikan akses internet di sekitar 3.126 dari total 13.011 fasilitas layanan kesehatan pada akhir 2020. Ini juga akan mengandalkan satelit.

"Awal 2021 seluruh puskesmas dan rumah sakit di Indonesia sudah bisa terakses WiFi, sehingga telemedicine bisa dilakukan dengan baik," kata Johnny.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...