Penjualan Ponsel Samsung Lampaui Apple, Huawei Makin Terpuruk
Penjualan ponsel pintar (smartphone) Samsung pada kuartal pertama 2021 melampaui Apple. Sedangkan pengiriman gadget Huawei semakin melorot, hingga keluar dari posisi lima besar.
Riset Canalys menunjukkan, pengiriman gawai secara global mencapai 347 juta unit selama tiga bulan pertama tahun ini. Jumlahnya naik 27% dibandingkan periode sama tahun lalu (year on year/yoy).
Samsung mengirimkan 76,5 juta unit dan mengambil bagian 22%. “Samsung memimpin dari sisi pangsa pasar penjualan," demikian dikutip dari laman Canalys, Kamis (29/4).
Canalys menilai bahwa kinerja Samsung terdorong oleh produk andalan seri Galaxy S21. Ponsel ini diluncurkan secara global pada Januari lalu.
Samsung mengusung kualitas kamera dan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) pada produk itu. Samsung Galaxy S21 juga kompatibel dengan teknologi internet generasi kelima atau 5G.
Perusahaan asal Korea Selatan itu pun menggeser Apple yang mengirimkan 52,4 juta iPhone, dengan pangsa pasar 15%. Pada kuartal IV 2020, raksasa teknologi Amerika Serikat (AS) ini memimpin dengan pengiriman 81,8 juta iPhone.
Pengiriman gadget Apple turun karena penjualan iPhone 12 Mini di bawah ekspektasi. Permintaan juga lebih kuat pada produk iPhone 11.
Posisi ketiga ditempati oleh Xiaomi yang mencatatkan kinerja kuartal terbaiknya. Penjualan ponselnya tumbuh 62% menjadi 49 juta unit.
Manajer Riset Canalys Ben Stanton mengatakan, selain karena nilai produk yang bagus, Xiaomi merekrut talenta lokal. "Ini menjadikan produk Xiaomi lebih baik dan bisa memimpin dalam inovasi kelas atas," katanya.
OPPO dan Vivo berhasil masuk lima besar. Masing-masing mengirimkan 37,6 juta unit dan 36,0 juta unit. "OPPO dan Vivo sedang mengejar ketertinggalan, dan memposisikan diri di kelas menengah di banyak wilayah," kata Ben.
Sedangkan Huawei terlempar dari posisi lima besar, karena hanya menjual 18,6 juta unit. Padahal, perusahaan sempat menempati pangsa pasar terbesar kedua pada kuartal III tahun lalu karena mengirim 51,7 juta ponsel, dengan 14,9% pangsa pasar.
Januari lalu, lembaga riset TrendForce memperkirakan bahwa pangsa pasar Huawei menjadi ketujuh pada tahun ini karena sanksi Amerika Serikat (AS). Ini artinya raksasa teknologi Tiongkok itu diprediksi kalah dari Samsung, Apple, Xiaomi, OPPO, Vivo, dan Realme.
“Keenam produsen ponsel itu diramal menguasai 80% pangsa pasar secara global pada 2021,” demikian isi laporan TrendForce dikutip dari South China Morning Post (SCMP), pada Januari (5/1).
Penjualan ponsel Huawei anjlok setelah masuk ke dalam daftar hitam (blacklist) terkait perdagangan AS sejak awal 2019. Ini membuat produsen gadget itu tak bisa bekerja sama dengan perusahaan AS, termasuk Google.
Perangkat Huawei pun tidak didukung sistem operasi atau operating system (OS) Android maupun Google Mobile Services (GMS) seperti Gmail, YouTube, dan lainnya.
AS juga memblokir 152 afiliasi semikonduktor Huawei per Agustus 2020. Perusahaan pun terpaksa menyetop produksi cip (chipset), termasuk prosesor andalannya Kirin sejak September tahun lalu.
Hal itu mempersulit Huawei mendapatkan komponen untuk bisnis smartphone. Selain itu, Huawei menjual merek smartphone Honor. Perusahaan pun kesulitan menyasar segmen konsumen kelas budget.