Facebook Kantongi Izin Meluncurkan Lagi WhatsApp Pay di Brasil
Perusahaan asal Amerika Serikat (AS), Facebook kembali meluncurkan layanan keuangan yakni WhatsApp Pay di Brasil. Raksasa teknologi ini sempat melakukan uji coba pada tahun lalu, tetapi ditangguhkan.
Kini, Facebook mendapatkan izin dari bank sentral. Oleh karena itu, perusahaan meresmikan peluncuran WhatsApp Pay di Brasil.
Raksasa teknologi itu menayangkan video berisi pengumuman CEO Facebook Mark Zuckerberg tentang penambahan layanan pembayaran WhatsApp Pay di aplikasi perpesanan WhatsApp di Brasil. Zuckerberg menyampaikan, produk ini akan tersedia bertahap di Facebook dan Instagram.
Facebook berkolaborasi dengan delapan bank lokal, termasuk bank pemberi pinjaman sektor swasta terbesar di negara itu. Selain itu, berkolaborasi dengan Visa dan Mastercard dalam menyediakan layanan pembayaran.
Layanan itu kini tersedia gratis di Brasil, yang merupakan pasar terbesar kedua Facebook dengan 120 juta pengguna. Pada tahap awal, pembayaran hanya bisa dilakukan secara peer-to-peer atau antarpengguna.
Selain itu, baru tersedia di Rio de Janeiro dan Sao Paulo. Di dua kota besar itu Facebook menggabungkan fungsi debit dan kredit dari salah satu bank mitra.
"Ini merupakan bagian dari misi kami untuk memberdayakan semua orang, agar dapat mengirim uang semudah mengirim pesan. Selain itu, mendapatkan akses ke sistem keuangan dunia dalam ekonomi digital,” kata COO WhatsApp Matt Idema dikutip dari Finansial Times, Rabu (5/5).
Facebook disebut-sebut menjalin komunikasi dengan bank sentral Brasil tentang perluasan layanan. Perusahaan berharap, WhatsApp Pay memungkinkan transfer uang dilakukan oleh pengguna bisnis.
Raksasa teknologi itu pun berencana menerapkan biaya untuk transfer uang dan giro. Transaksi ini hanya akan dapat dilakukan di dalam negeri dan menggunakan mata uang lokal. Namun, perlu data nomor telepon pengguna untuk penerapannya.
Facebook meluncurkan WhatsApp Pay di Brasil setelah mendapatkan izin dari bank sentral. WhatsApp sebenarnya sudah menguji coba layanan pembayaran di Brasil sejak tahun lalu. Namun, layanan ini ditangguhkan bank sentral pada Juni 2020.
Selain Brasil, perusahaan asal AS itu menguji coba layanan pembayaran peer-to-peer berbasis unified payments interface (UPI) di India. Namun pemerintah India meminta WhatsApp menyediakan produk ini secara terbatas.
Di India, WhatsApp memiliki 400 juta pengguna aktif bulanan atau monthly active users (MAU).
WhatsApp juga berencana menyediakan layanan pembayaran di Indonesia. Facebook bahkan dikabarkan sudah mendekati GoPay, OVO, DANA, dan LinkAja sejak 2019.
"Kami sedang melakukan pembicaraan dengan mitra di Indonesia, namun diskusi sedang berlangsung," kata juru bicara Facebook yang berbasis di Jakarta, dikutip dari The Straits Times, April tahun lalu (15/4/2020).
Namun hingga kini, layanan pembayaran WhatsApp belum juga tersedia di Nusantara.