LG Mundur dari Bisnis Ponsel, Gerai Akan Dipakai untuk Jual iPhone
Perusahaan teknologi asal Korea Selatan, LG memutuskan akan mundur dari bisnis ponsel pintar (smartphone) setelah merugi. Apple dikabarkan berencana menggunakan gerai LG untuk menjual iPhone.
Business Korea melaporkan, raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) itu berdiskusi dengan LG agar iPhone, iPad, jam tangan pintar, dan produk lainnya bisa dijual di gerai di Korea Selatan.
“Itu akan membuat Apple menjual produk di lebih dari 400 (toko) ritel LG Best Shops di Korea Selatan,” demikian isi laporan, dikutip dari Gizmochina, Kamis malam (17/6). Karyawan LG yang akan menjual iPhone dan lainnya di gerai.
Namun, kedua perusahaan disebut-sebut tengah berselisih terkait penjualan komputer Mac. LG Berencana menjual laptop miliknya yaitu Gram. Penjualan Gram dan Mac di gerai yang sama dinilai akan menyulitkan.
Juru bicara LG menyampaikan bahwa belum ada keputusan terkait hal itu. “Perusahaan menjajaki semua kemungkinan,” kata dia.
Sedangkan seorang pejabat LG Electronics menyampaikan, LG kemungkinan memutuskan kesepakatan ketika penjualan ponsel buatan sendiri berakhir. “Mungkin pada akhir Juli,” demikian dikutip dari GSM Arena.
Pada Januari lalu, LG Electronics mempertimbangkan semua opsi terkait bisnis tersebut. Ini dikaji setelah perusahaan merugi hampir enam tahun, dengan total sekitar US$ 4,5 miliar.
“Pembicaraan untuk menjual sebagian bisnis ke Vingroup Vietnam gagal karena perbedaan persyaratan,” kata sumber yang mengetahui masalah tersebut, dikutip dari Reuters, pada April (5/4).
Kini, perusahaan memutuskan untuk menghentikan produksi ponsel pintar. Selain itu, bakal menjual divisi smartphone yang merugi.
Dikutip dari The Verge, LG merugi US$ 187,2 juta, US$ 215,6 juta, dan US$ 134,5 juta berturut-turut selama tiga kuartal tahun lalu. Ini karena penjualan smartphone yang melorot imbas pandemi corona.
Padahal, LG menjadi produsen smartphone terbesar ketiga di dunia pada paruh pertama 2013 atau ketika memasarkan sejumlah inovasi ponsel, termasuk kamera sudut ultra lebar. Posisi LG berada di belakang Samsung Electronics dan Apple Inc.
Namun kemudian, model andalannya mengalami kesalahan perangkat lunak (software) dan keras (hardware). Selain itu, pembaruan perangkat lunak yang lebih lambat.
Analis lalu mengkritik perusahaan karena kurangnya keahlian dalam pemasaran dibandingkan dengan saingan asal Tiongkok.
LG pun akhirnya memutuskan untuk menyetop produksi ponsel. Divisi smartphone juga hanya menyumbang 7,4% dari pendapatan pada kuartal keempat 2020.