Indonesia Masuk 5 Besar dengan Startup Terbanyak di Dunia

Desy Setyowati
31 Oktober 2021, 15:59
startup, unicorn, decacorn
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/AWW.
Warga mengamati aplikasi-aplikasi startup yang dapat diunduh melalui telepon pintar di Jakarta, Selasa (26/10/2021).

Indonesia berada di urutan kelima dari sisi jumlah startup terbanyak di dunia, yakni 2.305 berdasarkan data Startup Ranking. Unicorn di Tanah Air juga bertambah empat menjadi delapan.

Berdasarkan data Startup Ranking, negara dengan startup paling banyak di dunia yakni Amerika Serikat (AS), 69.565 perusahaan. Disusul oleh India (11.819), Inggris (6.025), dan Kanada 3.145.

Negara lain di Asia Tenggara yang masuk 12 besar yakni Singapura. “Ada 989 startup,” demikian dikutip dari Startup Ranking, Minggu (31/10).

Indonesia juga mendapatkan empat unicorn baru yakni J&T Express, OnlinePajak, Ajaib, dan Xendit. Nama OnlinePajak sempat masuk lis CB Insights bertajuk 'The Complete List of Unicorn Companies', tetapi belakangan menghilang.

Dengan demikian, Indonesia memiliki delapan unicorn, ditambah Tokopedia, Bukalapak, Traveloka, dan OVO. Unicorn merupakan sebutan bagi startup dengan valuasi di atas US$ 1 miliar.

Indonesia juga mempunyai satu decacorn atau valuasi di atas US$ 10 miliar, yaitu Gojek. Decacorn ini merger dengan Tokopedia dan membentuk entitas baru bernama GoTo pada Mei.

Selain itu, ada tiga startup yang mengklaim dan dikabarkan sudah berstatus unicorn yakni Kredivo, Blibli, dan Tiket.com.

Bendahara Asosiasi Modal Ventura Seluruh Indonesia (Amvesindo) Edward Ismawan Chamdani mengatakan, siklus startup menjadi lebih cepat saat ini. Menurutnya, percepatan ini bukan karena pandemi corona.

Timing siklus ini terkait maturity dari sektor dan perjalanan startup yang bersangkutan dari sisi traction dan fase milestones,” kata Edward kepada Katadata.co.id, dua pekan lalu (15/10). Ia pun memperkirakan ada lebih banyak unicorn lahir di Indonesia.

Selain itu, kematangan pasar di setiap sektor bakal mendorong startup untuk mencatatkan saham perdana alias IPO.

Maturity dan siklus sudah masuk ke tahap yang siap IPO,” ujar Co-Founder sekaligus Managing Partner di Ideosource dan Gayo Capital itu. “Dan digital sektor masih terus tumbuh dalam lima sampai 10 tahun ke depan.”

Di Asia Tenggara, kini total ada 27 unicorn. Momentum Asia melaporkan, kemungkinan ada 20 hingga 30 unicorn baru yang belum diumumkan.

Sedangkan Asia Nikkei Review melaporkan, banyaknya unicorn yang lahir berarti investor membeli saham baru dengan harga lebih tinggi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...