Geser Samsung, Penjualan iPhone Apple Terbanyak di Dunia Akhir 2021

Fahmi Ahmad Burhan
19 Januari 2022, 13:27
apple, iphone, iphone 12, samsung, smartphone, cina
ANTARA FOTO/REUTERS/China Daily /pras/cf
Warga memakai masker pelindung menyusul penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) terlihat di sebuah Apple Store saat penjualan iPhone SE baru dimulai di Hangzhou, provinsi Zhejiang, Cina, Jumat (24/4/2020).

Pengiriman ponsel pintar (smartphone) Apple terbanyak di dunia pada kuartal IV 2021. Produsen iPhone ini pun menggeser posisi Samsung.

Apple menyumbang 22% dari pengiriman smartphone di seluruh dunia pada akhir tahun lalu. Utamanya, berkat permintaan yang kuat atas iPhone 13.

“Apple kembali ke puncak pasar smartphone setelah tiga kuartal (di posisi kedua). Ini didorong oleh kinerja yang luar biasa dari iPhone 13,” kata Analis Canalys Sanyam Chaurasia dalam keterangan pers, Rabu (18/1).

Samsung menempati posisi kedua, dengan pangsa pasar 20%. Xiaomi mempertahankan posisi ketiga dengan pangsa 12%. Disusul oleh OPPO dan Vivo masing-masing 9% dan 8%.

Chaurasia mencatat, kinerja Apple melonjak di Cina. “Harga agresif atas perangkat andalan menjaga proposisi nilai tetap kuat,” ujar dia.

Rantai pasokan Apple juga mulai pulih, meski masih terpaksa memangkas produksi pada kuartal akhir tahun lalu. Ini karena kekurangan komponen utama seperti cip.

“Di pasar yang diprioritaskan, Apple mempertahankan waktu pengiriman yang memadai. Tetapi di beberapa pasar lainnya, harus menunggu untuk mendapatkan iPhone terbaru,” kata Chaurasia.

Secara global, pengiriman gawai di seluruh dunia hanya tumbuh 1% pada kuartal IV 2021. Ini karena vendor menghadapi masalah rantai pasokan, terutama kelangkaan cip dan kasus harian Covid-19 yang melonjak.

“Gangguan rantai pasokan paling memengaruhi vendor kelas bawah,” kata VP Mobility Canalys Nicole Peng.

Menurutnya, produsen komponen menambah produksi tambahan, tetapi akan membutuhkan waktu bertahun-tahun bagi sebagian besar pembuat komponen untuk meningkatkan kapasitas cip secara signifikan.

Sedangkan produsen gadget sudah berinovasi di tengah gangguan rantai pasokan. Selain itu, menyesuaikan spesifikasi perangkat dan mendekati pembuat cip untuk mengamankan produksi.

Ada juga yang memfokuskan lini produk pada model terlaris dan merilis ponsel baru. “Praktik-praktik ini memberikan keuntungan bagi merek yang lebih besar, dan mereka akan bertahan untuk jangka pendek, karena kemacetan tidak akan berkurang hingga paruh kedua 2022,” ujar Nichole.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...