Sejak Januari, 12 Startup Indonesia Raih Investasi dan Tren Akuisisi

Desy Setyowati
10 Februari 2022, 05:30
startup, pendanaan, investasi, akuisisi, startup akuisisi, yummy corp, sirclo,
Katadata
Diskusi Katadata Forum dengan tema "Transformasi Indonesia Menuju Raksasa Ekonomi Digital" di Jakarta, pada 2018.

Indonesia kebanjiran pendanaan startup awal tahun ini. Setidaknya selusin perusahaan rintisan meraih investasi dan ada dua aksi akuisisi.

Startup yang mengakuisisi perusahaan rintisan lain yakni Yummy Corp dan Sirclo. Yummy Corp bergerak di bidang kuliner, sementara Sirclo e-commerce enabler.

Yummy memiliki tiga lini bisnis utama, yakni cloud kitchen, katering online, dan manajemen food facilty. Cloud kitchen merupakan istilah restoran berbasis komputasi awan. Pemesanan hanya melalui online, sehingga disebut juga dengan restoran hantu.

Startup cloud kitchen itu mengakuisisi Listee, platform penyedia layanan manajemen order dan penjualan melalui media sosial. “Kami yakin, akuisisi ini akan memperluas jangkauan kami terhadap UMKM di Indonesia untuk memiliki akses atas platform yang mendukung pertumbuhan usaha,” kata CEO Yummy Corp Mario Suntanu dalam keterangan pers, Rabu (9/2).

Yummy Corp menggabungkan tim MyBrand dengan Listee pada Desember 2021. "Bergabungnya Listee beserta tim mereka yang solid akan menambah kekuatan tim Yummy Corp tahun ini akan mewujudkan mimpi kami menjadi ekosistem terbesar untuk industri kuliner di Indonesia,” ujar Mario.

Gabungan layanan Yummy Corp yakni Yummyshop dan MyBrand dengan Listee memiliki sekitar 18 ribu merchant kuliner di seluruh Tanah Air.

Sedangkan Sirclo mengakuisisi startup penyedia solusi bagi UMKM, termasuk warung, yakni Warung Pintar. Kedua startup ini bakal memperkuat posisi dalam bisnis solusi omnichannel bagi merek (brand), distributor, pelaku usaha hingga konsumen akhir.

Sirclo bergerak di model business to business (B2B) selama lebih dari delapan tahun. “Kami menyadari bahwa ekosistem ritel tidak luput dari peran warung dan toko kelontong sebagai salah satu opsi pemenuhan kebutuhan harian masyarakat Indonesia,” kata CEO Sirclo Group Brian Marshal dalam keterangan pers, bulan lalu (26/1).

Apalagi, brand perlu memastikan ketersediaan produk, efisiensi alur distribusi, kemudahan akses untuk menjangkau mitra hingga konsumen akhir. “Ini mendorong kami untuk berfokus pada model business-to-business-to-consumer (B2B2C) dengan menggandeng Warung Pintar,” ujar dia.

Rincian ekosistem gabungan kedua startup itu sebagai berikut:

  • Lebih dari 150 ribu brands dilayani secara akumulatif
  • Lebih dari 500 ribu pemilik warung atau toko kelontong
  • Jangkauan terhadap lebih dari 25 juta konsumen akhir
  • Lebih dari 80 titik distribusi tersebar di seluruh Indonesia

Brian menambahkan, langkah strategis itu merupakan wujud komitmen Sirclo untuk memperluas layanan enabler dan mengakomodasi lebih banyak pelaku usaha dengan skala yang lebih luas agar dapat merambah pasar online.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...