Bank Indonesia Target 15 Juta Penjual Pakai QRIS Tahun Ini

Fahmi Ahmad Burhan
14 Februari 2022, 12:59
qris, uang elektronik, bank indonesia,
ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/aww.
Seorang warga menggunakan pembayaran nontunai Quick Response Indonesia Standard (QRIS) saat membeli kopi di warung kopi Jalik Rumbuk di Mataram, NTB, Selasa (12/1/2021).

Bank Indonesia (BI) menargetkan 15 juta penjual atau merchant menggunakan alat pembayaran berbasis standardisasi kode quick response (QRIS) tahun ini. Ini juga sejalan dengan masifnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang beralih ke layanan digital.

QRIS biasanya ada di toko-toko offline dalam bentuk kode QR untuk pembayaran. Pembeli hanya perlu memindai kode QR ini dan memilih aplikasi yang akan digunakan, seperti GoPay, OVO, DANA, ShopeePay atau LinkAja.

“Tahun ini, kami menargetkan 15 juta pengguna baru. UMKM yang utama. Ini menjadi momen pemulihan ekonomi di Indonesia," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam acara G20 BI Finance Tracking Side Event Series secara virtual, Senin (14/2).

Berdasarkan laporan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2021, jumlah merchant pengguna QRIS mencapai 12,2 juta per akhir tahun lalu (5/11/2021). Angka ini melonjak 297,1% dibandingkan 22 Maret 2020 sebanyak 3,08 juta.

Rincian pengguna QRIS per akhir tahun lalu (5/11/2021) sebagai berikut:

  • Usaha mikro 7,53 juta
  • Usaha kecil 3,2 juta
  • Usaha menengah 928 ribu
  • Usaha besar 449,3 ribu
  • Sektor donasi/sosial 124,5 ribu

BI berencana memperluas penggunaan QRIS untuk transaksi antar-negara. Bank sentral telah menguji coba pemakaian kode QR standar ini dengan Malaysia dan Thailand.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...