Pendapatan Induk Shopee Naik 127%, tapi Rugi Membengkak jadi Rp21 T
Induk Shopee, Sea Group mencatatkan peningkatan pendapatan 127,5% secara tahunan (year on year/yoy) dari US$ 4,4 miliar pada 2020 menjadi hampir US$ 10 miliar (Rp 143,9 triliun) tahun lalu. Namun kerugiannya membengkak.
Rugi bersih Sea Group naik 17,9% yoy dari US$ 1,3 miliar pada 2020 menjadi US$ 1,5 miliar (Rp 21,6 triliun) tahun lalu. Sedangkan laba kotor naik 188,8% menjadi US$ 3,9 miliar.
Total laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA yang disesuaikan negatif US$ 593,6 juta atau membengkak dibandingkan 2020 US$ 107 juta.
“Pada 2021, kami terus berfokus pada pertumbuhan berkelanjutan. Melayani permintaan dan kebutuhan komunitas yang tumbuh dan berkembang pesat. Dengan skala pertumbuhan kami, kepemimpinan pasar, dan saldo kas yang kuat,” kata Chief Executive Officer Sea Grup Forrest Li dikutip dari keterangan resmi, pekan lalu (1/3).
“Kami yakin berada di posisi yang tepat untuk meningkatkan efisiensi di seluruh ekosistem untuk pertumbuhan dan mengelola tuas bisnis guna mencapai profitabilitas di lebih banyak pasar dan segmen pada 2022 dan seterusnya,” tambah dia.
Pendapatan dari lini bisnis hiburan seperti Garena, naik 114,3% menjadi US$ 4,3 miliar. “Ini terutama karena peningkatan basis pengguna aktif kami, serta penetrasi pengguna berbayar yang semakin dalam,” kata perusahaan.
EBITDA yang disesuaikan untuk lini bisnis hiburan, termasuk game Free Fire meningkat 40% menjadi US$ 2,8 miliar.
Sedangkan pendapatan divisi e-commerce yakni Shopeee melonjak 136,4% menjadi US$ 5,1 miliar. Pesanan kotor mencapai 6,1 miliar atau naik 116,5%. Nilai transaksi bruto atau GMV Shopee meningkat 76,8% menjadi US$ 62,5 miliar.
Namun EBITDA yang disesuaikan Shopee menurun dari minus US$ 1,3 miliar menjadi negatif US$ 2,6 miliar. Kerugian EBITDA yang disesuaikan per pesanan meningkat 8,7% menjadi US$ 420 juta.
Lonjakan pendapatan tertinggi dicatat oleh lini layanan keuangan digital seperti ShopeePay dan SeaBank, yakni 672,8% menjadi US$ 469,8 juta. Namun EBITDA1yang disesuaikan turun dari minus US$ 511,1 juta menjadi negatif US$ 616,9 juta.
Nilai penjualan total atau TPV ShopeePay naik 119,6% menjadi US$ 17,2 miliar.