Investasi ke Startup Gim dan Hiburan di Asia Tenggara Melonjak 2.138%
Pendanaan ke startup sektor hiburan atau gim di Asia Tenggara tahun lalu melonjak 2.138% dari tahun ke tahun (year on year/yoy). Potensi pasar industri ini dinilai besar.
Cento Ventures menyampaikan, sektor hiburan atau game mendapatkan pendanaan US$ 241 juta pada 2021. Angkanya meningkat pesat dibandingkan tahun sebelumnya US$ 11 juta.
"Khusus untuk sektor gim ini, pertumbuhannya bisa lebih dari 20 kali lipat secara tahunan," demikian dikutip dari laporan Cento Ventures bertajuk ‘SE Asia tech Investment 2021, Rabu (27/4).
Pertumbuhan pendanaan ke sektor game dan hiburan itu jauh lebih besar dibandingkan dengan sektor lainnya. Rinciannya sebagai berikut:
Akan tetapi, investasi ke sektor gim tetap kalah dibandingkan sektor lainnya berdasarkan nilai pendanaan. Sektor layanan keuangan menjadi sektor dengan raihan nilai investasi terbesar, yakni US$ 4,3 miliar.
Kemudian sektor ritel US$ 2,6 miliar dan logistik US$ 562 juta.
Secara keseluruhan, laporan dari Cento Ventures itu menunjukkan bahwa nilai investasi dari modal ventura ke startup Asia Tenggara meningkat hampir 70% dibandingkan 2020 menjadi US$ 14,2 miliar atau Rp 204,7 triliun selama tahun lalu.
Lalu, ada 942 kesepakatan investasi yang terjadi di Asia Tenggara sepanjang tahun lalu. Jumlahnya melonjak dibandingkan 2020 sebanyak 700.
Pesatnya investasi ke sektor game dan hiburan sejalan dengan besarnya potensi pasar. Pasar gim di Asia Tenggara pada 2019 mencapai US$ 941 juta atau sekitar Rp 12,8 triliun.
Di Indonesia, nilai ekonomi game mencapai US$ 1,7 miliar atau sekitar Rp 24,2 triliun berdasarkan riset New Zoo pada 2020.
Gim juga tercatat telah menyumbang Rp 24,88 triliun terhadap produk domestik bruto atau PDB. Angka ini terlihat berdasarkan data Outlook Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2020/2021.
Jumlah pemain gim (gamer) di Indonesia juga yang terbanyak keempat di dunia. Rinciannya dapat dilihat pada Databoks di bawah ini:
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, potensi industri gim di Indonesia mencapai US$ 2 miliar atau setara Rp 28,5 triliun.
Oleh karena itu, pemerintah mendorong agar industri gim dapat memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia. Utamanya, agar produk game lokal bisa tumbuh di dalam negeri.
“Saya berharap anak-anak Indonesia bisa berkarya untuk melahirkan inovasi-inovasi baru dalam permainan gim ini," kata Luhut dalam Rapat Koordinasi Nasional Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2021 secara virtual, tahun lalu (27/9/2021).