Metaverse Diminati UMKM hingga Kampus di RI, Jadi Incaran Hacker
Kaspersky memperkirakan bahwa kasus penipuan online atau phishing di Indonesia akan tetap tinggi tahun ini, meskipun kasus Covid-19 mulai menurun. Perusahaan keamanan siber asal Rusia ini memperkirakan, sektor yang disasar yakni metaverse.
Phishing merupakan upaya untuk mendapatkan informasi data seseorang dengan teknik pengelabuan. Berdasarkan Kaspersky Spam & Phishing Report 2021, terdapat 2.290.502 phishing yang terdeteksi di Indonesia tahun lalu.
Territory Manager, Kaspersky Indonesia Dony Koesmandarin mengatakan, banyaknya kasus phishing di Indonesia tahun lalu tidak terlepas dari transformasi digital yang masif. Meski kasus harian Covid-19 menurun, menurutnya kasus phishing tetap marak.
"Kami tidak melihat adanya penurunan karena pandemi Covid-19 mereda. Setiap tahun, para pelaku kejahatan siber membuat metode serangan baru," ujar Dony dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (14/6).
"Dalam kurun waktu setengah tahun lagi, pasti phishing akan tambah banyak," tambah dia.
Selain itu, pelaku phishing akan menyasar platform lain yang lebih populer seperti metaverse. "Mereka menggunakan wadah yang berbeda, dengan konsep phishing yang sama," ujar Dony.
Pelaku menyasar metaverse untuk memperoleh aset-aset digital berharga. Apalagi metaverse semakin marak digunakan oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), bank hingga kampus di Indonesia.
Metaverse merupakan versi teranyar dari virtual reality (VR) tanpa komputer. Pengguna teknologi dapat memasuki dunia virtual menggunakan perangkat berupa headset atau kacamata berbasis augmented reality (AR) maupun VR.
Metaverse diramal akan menjadi teknologi masa depan. Pendiri Microsoft Bill Gates memperkirakan bahwa pertemuan kantor di dunia virtual atau metaverse akan menjadi tren pada 2023 – 2024.
Menurutnya, pandemi Covid-19 mendorong banyak orang beralih ke digital, termasuk merevolusi tempat kerja.
Raksasa teknologi asal Cina, Baidu, juga memperkirakan bahwa adopsi metaverse butuh waktu enam tahun agar dapat hadir sepenuhnya secara global. Adapun Presiden HTC China, Alvin Graylin, mengatakan metaverse secara penuh akan hadir dalam lima sampai 10 tahun mendatang.
Menurut hasil survei Microsoft yang berjudul “Work Trend Index 2022”, sebanyak 52% pekerja siap untuk menggunakan ruang digital di metaverse untuk pertemuan atau kegiatan tim kerja pada tahun depan. Para generasi Z dan milenial menjadi generasi yang paling sering membayangkan dapat bekerja melalui metaverse.