Kemnaker Temui Startup E-commerce JD.ID Bahas PHK
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) telah bertemu dengan startup JD.ID terkait kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan. Dalam pertemuan ini, e-commerce itu mengungkapkan alasan mereka memberhentikan pegawai.
Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Kemnaker Indah Anggoro Putri mengatakan, awalnya kementerian menerima beberapa laporan terkait gelombang PHK di startup. Salah satunya JD.ID.
Akhir bulan lalu (30/5), Kemnaker melakukan pertemuan dengar pendapat dengan JD.ID terkait PHK karyawan.
Dalam pertemuan itu, JD.ID mengonfirmasi adanya PHK pada pertengahan Mei. Startup ini menyampaikan bahwa keputusan ini diambil setelah berpikir secara matang.
"Perusahaan menginformasikan bahwa alasan PHK karena terdapat unit bisnis yang tidak berjalan dengan baik, sehingga perusahaan melakukan restrukturisasi. Ini menyebabkan pengurangan jumlah pegawai," kata Indah kepada Katadata.co.id, Rabu (15/6).
Menurutnya, JD.ID telah menyelesaikan hak pekerja yang terkena PHK dan dibayarkan secara penuh pada 25 Mei.
Manajemen dan pekerja juga sudah sepakat membuat putusan bersama yang telah disampaikan kepada Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Kota Jakarta Selatan. Putusan bersama itu segera didaftarkan ke Pengadilan Hubungan Industrial (PHI).
"Kami juga mendorong perusahaan tetap memberikan perhatian kepada pegawai, dengan mengikutsertakan dalam program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) dari pemerintah," ujar Indah.
Sebelumnya, Director of General Management JD.ID Jenie Simon mengatakan bahwa perusahaan melakukan improvisasi dan pengambilan keputusan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen.
“Upaya improvisasi dan pengambilan keputusan dilakukan agar JD.ID dapat terus beradaptasi dan selaras dengan dinamika pasar dan tren industri di Indonesia,” kata Jenie dalam pernyataan yang diterima oleh Katadata.co.id, bulan lalu (27/5).
Upaya improvisasi yang ditempuh oleh JD.ID di antaranya dengan melakukan peninjauan, penyesuaian hingga inovasi atas strategi bisnis dan usaha. Selain itu, startup ini melakukan pengambilan keputusan seperti tindakan restrukturisasi.
“Di dalamnya terdapat juga pengurangan jumlah karyawan,” ujar Jenie.