Harga Kripto Amblas, Pasar Aset Digital di Indonesia Masih Potensial?

Fahmi Ahmad Burhan
17 Juni 2022, 15:44
kripto, bitcoin, ethereum, indodax
Bloomberg
Kripto

Harga sejumlah mata uang kripto (cryptocurrency) seperti bitcoin dan ethereum anjlok sepekan terakhir. Meski begitu, Indodax dan Tokocrypto menyebut bahwa permintaan investor kripto di Indonesia masih potensial.

Berdasarkan data Coindesk, harga bitcoin turun 5% dari sekitar US$ 22 ribu pekan lalu menjadi sekitar US$ 20 ribu hari ini (17/6). Padahal, harganya US$ 46.208 pada awal tahun (1/1). 

Harga ethereum juga anjlok 7% dari sekitar US$ 1.189 menjadi US$ 1.101. Lalu, harga solana turun 8% menjadi US$ 33 menjadi US$ 30.

Kemudian, BNB jeblok 4% menjadi US$ 216, XRP anjlok 1% menjadi US$ 0,3293, dogecoin melorot 4% menjadi US$ 0,0567, dan shiba inu turun 3% menjadi US$ 0,000008. 

Trader Tokocrypto Afid Soegiono mengatakan, harga kripto anjlok karena inflasi dan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed). "Kenaikan suku bunga bakal mengurangi minat investor untuk menyimpan harta di aset berisiko seperti kripto," ujarnya kepada Katadata.co.id, Jumat (17/6).

Berdasarkan analisisnya, harga kripto berpotensi terus menurun. "Secara pergerakan pasar, tidak ada satupun tanda yang memberi sinyal bullish," katanya.

Meski begitu, industri aset kripto di Indonesia masih memiliki potensi yang cukup besar. "Prospek ke depan, industri kripto masih menjanjikan dan akan terus tumbuh," katanya.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...