Tokopedia Ungkap Produk Laris saat Harga-harga Barang Melonjak
Inflasi Indonesia mendekati 5% pada kuartal III. Meski begitu, Tokopedia mencatat ada sejumlah barang yang mencatatkan peningkatan transaksi selama periode ini.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa inflasi di Indonesia terus meningkat, dari 4,35% secara tahunan (year on year/yoy) pada Juni menjadi 4,94% per Juli. Lalu turun menjadi 4,69% bulan lalu.
Namun, Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa inflasi minggu keempat September 1,1% secara bulanan (month to month/mtm). Komoditas utama penyumbang inflasi yaitu:
- Bensin 0,91%
- Angkutan dalam kota 0,05%
- Angkutan antar kota, rokok kretek filter, dan beras masing-masing 0,02%
- Telur ayam ras, pasir, semen dan bahan bakar rumah tangga (BBRT) masing-masing 0,01%
Di tengah peningkatan harga sejumlah bahan pokok, Tokopedia mencatat ada beberapa produk yang tetap diminati oleh e-commerce. “Kategori produk Rumah Tangga, Makanan dan Minuman, serta Kesehatan paling dicari selama kuartal III,” ujar External Communications Senior Lead Tokopedia Rizky Juanita Azuz dalam keterangan pers, Rabu (28/9).
Produk yang paling banyak dibeli pada kategori Rumah Tangga di antaranya:
- Benih/bibit tanaman
- Keran air
- Pupuk
- Sedangkan kategori makanan dan minuman yang paling banyak dicari yaitu:
- Mi instan
- Susu bubuk
- Biskuit
- Wafer
Pada kategori kesehatan, produk yang paling banyak dibeli yakni:
- Masker
- Obat herbal
- Vitamin
Pada kategori Fashion Muslim, produk yang laris yaitu:
- Hijab segi empat
- Baju koko pria
- Gamis wanita
- Manset
- Hijab instan
- Perlengkapan ibadah seperti mukena, tasbih, sajadah, baju ihram, dan sarung
“Fitur pembayaran zakat, wakaf dan donasi menjadi beberapa fitur yang paling banyak digunakan masyarakat lewat Tokopedia Salam sepanjang kuartal III,” ujar External Communications Senior Lead Tokopedia Rizky Juanita Azuz.
Tokopedia pun menggencarkan inisiatif dengan pendekatan hyperlocal yang mengusung teknologi geo-tagging, untuk mendekatkan pembeli dengan penjual terdekat.
Melalui inisiatif Hyperlocal, Tokopedia juga mencatat beberapa tren pada kuartal III 2022 dibandingkan periode yang sama tahun lalu:
- Peningkatan jumlah penjual paling tinggi: Banyuasin (Sumatra Selatan), Lombok Barat (Nusa Tenggara Barat) dan Balikpapan (Kalimantan Timur)
- Peningkatan jumlah transaksi paling tinggi: Muaro Jambi (Jambi), Jenepoto (Sulawesi Selatan), dan Mappi (Papua Selatan)