Transaksi TikTok Diramal Tembus 20% GMV Shopee Tahun Ini
Transaksi TikTok Shop dikabarkan mencapai 20% dari Shopee tahun ini. Social commerce asal Cina ini dinilai menjadi ancaman bagi pemain e-commerce di Asia Tenggara.
“Kami memperkirakan transaksi bruto atau Gross Merchandise Value (GMV) TikTok tahun ini mencapai 20% dari Shopee,” kata Analis di Blue Lotus Research Institute Shawn Yang dalam laporan terkait kinerja keuangan induk Shopee, Sea Group dikutip dari CNBC Internasional, pada Mei.
Ia menyarankan Shopee untuk secara defensif meningkatkan penjualan dan pemasaran sejak April. E-commerce bernuansa oranye ini pun tercatat memberikan diskon 50% hingga Rp 30 ribu tanpa minimal transaksi untuk produk di Shopee Live sejak 7 Juli.
Berdasarkan laporan Momentum Works, TikTok Shop menargetkan transaksi bruto US$ 20 miliar tahun ini. Sebanyak US$ 15 miliar atau sekitar Rp 230 triliun di antaranya menyasar Asia Tenggara.
TikTok Shop hadir di enam negara di Asia Tenggara yakni Singapura, Malaysia, Indonesia, Filipina, Vietnam, dan Thailand.
“Secara global, TikTok Shop menjadi ancaman bagi pelaku e-commerce, termasuk Shopee dan Lazada di Asia Tenggara, serta Amazon di Amerika Serikat dan Timur Tengah,” kata Momentum Works dalam keterangan pers, pekan lalu (21/8).
Di Asia Tenggara, Momentum Works mencatat bahwa TikTok Shop menjadi satu-satunya yang mencatatkan kenaikan pangsa pasar tahun ini. Rinciannya sebagai berikut:
- Shopee 46,5% 2023, 48,1% 2022
- Lazada 17,7% 2023, 20,2% 2022
- Tokopedia 13,9% 2023, 18,5% 2022
- TikTok Shop 13,2% 2023, 4,4% 2022
- Lainnya 8,7% 2023, 8,9% 2022
Catatan: angka 2023 merupakan proyeksi
Rincian perkiraan transaksi TikTok Shop per tahun menurut laporan Momentum Works sebagai berikut:
- 2021 US$ 600 juta
- 2022 US$ 4,4 miliar
- 2023 US$ 20 miliar
“Ini akan menempatkan TikTok Shop di liga yang sama dengan pemain mapan Lazada dan Tokopedia,” kata Momentum Works.