Sri Mulyani: Penerbitan Green Bond Indonesia Belum Tepat Sasaran

Agatha Olivia Victoria
26 Juni 2019, 19:42
Penerbitan green bond Sri Mulyani
ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI
Ilustrasi, Menteri Keuangan Sri Mulyani. Ia mengatakan, penerbitan green bond sejak tahun lalu belum tepat sasaran.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, minat investor internasional cukup tinggi terhadap obligasi berwawasan lingkungan (green bond) yang diterbitkan pemerintah. Namun penerbitan green bond sejak tahun lalu belum tepat sasaran.

Alasannya, hanya 29 % pembeli green bond yang tergolong green investor atau yang punya ketertarikan terhadap isu lingkungan dan obligasi. Mayoritas pembeli green bond Indonesia adalah investor reguler.

Advertisement

Berkaca dari hal tersebut, menurutnya, penerbitan green bond  belum sesuai tujuan awal. “Dari preferensi pembeli dan dihubungkan dengan proyeknya, green bond Indonesia belum benar-benar menggambarkan sebagai green bond,” kata Sri melalui akun Instagram-nya @smindrawati, kemarin (25/6).

Hal tersebut ia sampaikan ketika menjadi panelis dalam seminar bertajuk Sustainable Finance and Development in Emerging Markets: Challenges and Opportunities. Seminar itu diselenggarakan oleh Bloomberg Emerging dan Frontier Forum 2019 di London, Inggris.

Green bond adalah efek bersifat utang yang dana hasil penerbitannya digunakan untuk membiayai kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan (KUBL). Definisi itu mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 4 tentang penerbitan dan persyaratan efek bersifat utang berwawasan lingkungan.

 (Baca: Pemerintah Dorong BUMN Terbitkan Green Bond dan Sekuritisasi Asing)

Pada kesempatan itu, Sri mengungkapkan strategi yang bisa ditempuh untuk menarik minat investor green bond. Salah satu caranya yakni menyederhanakan format kepatuhan (compliance) dan pelaporan terkait obligasi green bond. Selain itu, regulator perlu mengkaji regulasi green bond.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement