Rupiah Melemah Setelah Rusia Kirim Pasukan ke Ukraina Timur

Abdul Azis Said
22 Februari 2022, 09:40
rupiah, corona, rusia, ukraina, covid-19
Adi Maulana Ibrahim |Katadata
Nilai tukar rupiah dan dolar

Nilai tukar rupiah dibuka melemah 25 poin ke level Rp 14.353 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot pagi ini. Ini karena memburuknya konflik di Ukraina usai Rusia memerintahkan pasukan militer masuk ke Ukraina Timur.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah melanjutkan pelemahan ke Rp 14.365 pada Pukul 09.15 WIB. Ini semakin jauh dari posisi penutupan kemarin Rp 14.328 per dolar AS.

Mayoritas mata uang Asia memerah, kecuali yen Jepang dan rupee India yang masing-masing menguat 0,04% dan 0,2%. Dolar Hong Kong melemah 0,01%, dolar Taiwan 0,2%, dolar Singapura 0,08%, yuan Cina 0,08%, won Korea Selatan 0,3%, bath Thailand 0,3%, peso Filipina 0,13%, dan ringgit Malaysia 0,14%.

Analis pasar uang Ariston Tjendra memperkirakan rupiah melemah ke arah Rp 14.380 – Rp 14.400 per dolar AS. Ini dengan potensi support di kisaran Rp 14.320 per dolar AS.

Menurutnya, pelemahan rupiah hari ini masih dibayangi memburuknya konflik Rusia - Ukraina. Presiden Rusia Vladimir Putin mengeluarkan dekrit pada Senin malam, yang berisi perintah agar angkatan bersenjata bergerak ke dua wilayah di Ukraina Timur.

Rusia mengakui dua wilayah sengketa yaitu Luhansk dan Donetsk merupakan bagian independen dari Ukraina. Oleh karena itu, Putin berdalih mobilisasi angkatan bersenjata bertujuan untuk ‘penjaga perdamaian’.

"Sikap Rusia ini langsung memicu kekhawatiran pelaku pasar keuangan bahwa perang besar akan terjadi dan mendorong pelaku pasar keluar dari aset berisiko," kata Ariston kepada Katadata.co.id, Selasa (22/2).

Amerika memperkirakan pasukan Rusia mulai memasuki wilayah yang menjadi markas sejumlah kelompok Pro-Rusia tersebut malam ini atau besok. Pemerintah Ukraina juga meminta pertemuan darurat oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Meski dibayangi sentimen eksternal, Ariston mengatakan bahwa laporan penurunan kasus COvid-19 di dalam negeri dapat menjadi sentimen positif sehingga menahan pelemahan rupiah.

"Melandainya angka kasus mungkin lebih menjadi sorotan pasar ketimbang level PPKM, karena level PPKM bukan hal yang baru," kata Ariston.

Tren kenaikan kasus Covid-19 sempat menunjukkan kenaikan pekan lalu dan sempat menyentuh rekor tertingginya sejak awal pandemi. Namun, tren penurunan mulai terlihat sejak akhir minggu lalu.

Terdapat penambahan 34.418 kasus Covid-19  baru pada Senin (21/2). Ini yang terendah sejak 5 Februari.

Meski begitu, pemerintah tetap memperpanjang penerapan PPKM Jawa – Bali. Ada empat wilayah yang posisinya naik ke level 4 yakni Kota Cirebon, Kota Magelang, Kota Tegal dan Kota Madiun.

Sedangkan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), Bandung Raya hingga Bali masih bertahan di level 3.

Analis pasar uang Bank Mandiri Rully A Wisnubroto memperkirakan rupiah bergerak di rentang Rp 14.295 – Rp 14.352 per dolar AS. Meski dibayangi konflik Rusia-Ukraina, ia menyebut terdapat sentimen penguatan dari dalam negeri.

"Dengan masuknya investor asing yang cukup deras berdampak positif kepada rupiah," kata Rully kepada Katadata.co.id.

Pada perdagangan pekan lalu, Bank Indonesia (BI) mencatat ada Rp 10,81 triliun modal asing yang masuk ke pasar keuangan. Dana asing ini terutama mengalir ke pasar saham Rp 7,8 triliun dan Surat Berharga Negara (SBN) Rp 3 triliun.

Reporter: Abdul Azis Said

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...