Bukalapak Kembangkan Pusat Riset di Bandung

Michael Reily
10 Januari 2018, 19:37
DBS Bukalapak
Donang Wahyu|KATADATA
CEO Bukalapak, Achmad Zaky.

Bukalapak tengah berupaya mengembangkan pusat riset dengan luas hingga 5 ribu meter persegi di Bandung, Jawa Barat. Rencananya, pusat riset teknologi bakal mulai beroperasi pada pertengahan 2018.

“Kami akan membuka kantor tech terbesar di Bandung,” kata Chief Executive Officer Bukalapak Achmad Zaky kepada wartawan di Jakarta, Rabu (10/1).

Zaky yang merupakan lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) menyebut bahwa Kota Kembang dipilihnya sebagai lokasi pengembangan pusat riset karena tersedia banyak sumber daya manusia di bidang teknologi informasi.

Menurut Zaky, Bandung memiliki kampus teknologi terbanyak dibandingkan kota lainnya di Indonesia. Selain ITB, menurutnya, terdapat sedikitnya lima kampus yang mengedepankan pendidikan teknologi.

(Baca juga:  Bukalapak Alami Kerugian Akibat Pembekuan Uang Elektronik)

Nantinya, sebagian aktivitas pengembangan teknologi Bukalapak bakal dijalankan di Bandung. Para pelajar yang berkuliah di Bandung pun bakal memiliki kesempatan untuk terhubung langsung dengan industri. “Kami buat kesinambungan antara industri dan juga kampus,” ujar Zaky.

Saat ini, Bukalapak hanya memiliki 20 staf dalam tim engineering. Targetnya, setelah pusat riset itu selesai dibangun pada pertengahan tahun ini, Bukalapak ingin menambah jumlah insinyurnya sampai 200 orang. Hanya, Zaky enggan membeberkan nilai investasi yang digelontorkannya untuk pembangunan pusat riset tersebut.

Meski belum secara resmi, Zaky kembali menyatakan bahwa valuasi Bukalapak telah mencapai US$ 1 miliar. Dengan demikian, perusahaannya telah berhak menyandang status unicorn. Hanya, “Investor kami belum bisa terbuka untuk memberikan informasi ke publik,” ujarnya.

Pada 2017, Bukalapak mengklaim terjadi pertumbuhan hingga 4 kali lipat dengan rata-rata pengguna aktif bulanan mencapai 35 juta orang. Jumlah pelapak yang terdaftar pun meningkat sekitar 70% dengan penambahan dari 1,3 juta pelapak menjadi 2,2 juta. Porsi Usaha Kecil Menengah (UKM) pun disebut Zaky mencapai 60%.

Reporter: Michael Reily
Editor: Pingit Aria

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...