Diisukan Calon Direksi Telkom, Fajrin Rasyid Masih Presiden Bukalapak
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana mengangkat anak muda untuk masuk jajaran direksi PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom). Presiden Bukalapak Muhammad Fajrin Rasyid disebut-sebut menjadi salah satu kandidat.
Namun, Bukalapak mengatakan bahwa Fajrin masih menjabat di perusahaan. “Fajrin Rasyid hingga saat ini masih aktif menjabat sebagai Presiden Bukalapak," kata Head of Corporate Communications Bukalapak Intan Wibisono kepada Katadata.co.id, Rabu (17/6).
Katadata.co.id juga sudah mengonfirmasi kabar tersebut kepada Fajrin Rasyid. Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan.
(Baca: Erick Thohir Bakal Tunjuk Anak Muda Jadi Salah Satu Direksi Telkom)
Vice President Corporate Communication Telkom Arif Prabowo pun enggan berkomentar terkait hal itu. “Hal ini bukan ranah kami untuk bisa menjawab," ujar dia kepada Katadata.co.id.
Fajrin menjabat Presiden Bukalapak sejak Juni 2018. Sebelumnya, ia menduduki posisi Chief Financial Officer (CFO) Bukalapak selama tujuh tahun.
Ia mendirikan perusahaan e-commerce bernuansa merah itu bersama Achmad Zaky dan Nugroho Herucahyono pada 2010 lalu. Fajrin sebelumnya bekerja di Boston Consulting Group.
Berdasarkan akun LinkedIn-nya, Fajrin menempuh pendidikan di Institute Teknologi Bandung (ITB) selama 2004 hingga 2008. Lalu, ia melanjutkan studi ke Harvard Business School pada 2018 dan Stanford University Graduate School of Business pada tahun lalu.
(Baca: Di Balik Rencana Erick Thohir Pangkas Jumlah BUMN )
Telkom berencana menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada pekan ini. Salah satu agendanya yakni mengganti jajaran direksi perusahaan.
Erick Thohir mengatakan, bakal menunjuk milenial untuk masuk jajaran direksi Telkom. "Salah satu direksi Telkom di bawah 40 tahun. Saya mau jajaran direksi BUMN terdiri dari 5% milenial dan 15% perempuan," kata dia saat diskusi virtual dengan IDN Times, Sabtu (13/6) lalu.
Ia mengaku ingin membangun BUMN dengan talenta muda. Ada enam program yang telah disusun pemerintah untuk mencapai hal ini.
Salah satunya, BUMN bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk menyelenggarakan program magang mahasiswa bersertifikat. Upaya ini untuk menciptakan link and match antara dunia pendidikan dan industri.
Selain itu, BUMN memberikan short course kepada talenta muda perusahaan untuk meningkatkan keahlian agar siap menghadapi tantangan ke depan. Selanjutnya, BUMN bekerja sama dengan perguruan tinggi dan lembaga riset untuk mengembangan research and development centre BUMN.
(Baca: Fajrin Ungkap Fokus Bukalapak Pasca Disuntik Modal Investor Korea)