Permintaan Naik di Tengah Pandemi, Amazon akan Rekrut 20 Ribu Karyawan
Perusahaan e-commerce asal Amerika Serikat, Amazon berencana merekrut sekitar 20 ribu karyawan baru untuk menunjang pembukaan enam kantor fisik baru. Raksasa e-commerce justru mencatatkan peningkatan bisnis yang signifikan di tengah pandemi virus corona.
Amazon menginvestasikan US$ 1,4 miliar untuk berekspansi ke enam kota di luar Seattle, AS untuk membangun kantor fisik. Dengan adanya penambahan kantor fisik itu, perusahaan membutuhkan banyak karyawan.
Untuk mengisi kantor fisik di enam kota itu, Amazon akan merekrut 3.500 karyawan. Keenam kota itu yakni Dallas, Detroit, Denver, New York, Phoenix, dan San Diego. "Keenam kota itu akan menjadi tuan rumah bagi tim yang mendukung bisnis di seluruh perusahaan," kata Amazon dikutip dari Fox Business pada Selasa (18/8).
Karyawan baru akan tersebar di berbagai segmen bisnis Amazon seperti Amazon Web Services atau AWS, Alexa, Amazon Advertising, OpsTech, dan lainnya. Karyawan baru akan mengisi posisi mulai dari arsitek infrastruktur cloud hingga desainer User Interface/User Experience atau UI/UX.
Selain 3.500 karyawan baru untuk mengisi enam kantor fisik itu, perusahaan juga berencana merekrut 20 ribu tenaga kerja baru.
Investasi Amazon di kantor fisik menandakan adanya rencana pemberlakuan kembali karyawan teknologi untuk bekerja di kantor. Amazon sebelumnya mengumumkan bahwa karyawan dapat bekerja dari rumah hingga 8 Januari 2021.
Perusahaan teknologi lainnya seperti Facebook dan Google mengatakan bahwa karyawan dapat bekerja dari jarak jauh hingga musim panas 2021. Twitter bahkan mengatakan tenaga kerjanya dapat bekerja dari rumah selamanya tanpa berharap untuk kembali ke kantor fisiknya.
Perusahaan milik Jeff Bezos itu pada Maret juga merekrut 100 ribu karyawan baru di AS. Ribuan karyawan itu bekerja di gudang dan pengiriman barang mengingat permintaan terus naik lantaran virus corona. Pekerja di kantor pusat perusahaan mendapatkan tambahan US$ 2 per jam hingga akhir April.
Amazon memang menjadi perusahaan yang moncer di tengah pandemi. Perusahaan mengalami lonjakan permintaan produk selama pandemi Covid-19 yang berdampak pada peningkatan penjualan.
Dalam laporan perusahaan, transaksi tembus US$ 75,5 miliar pada kuartal pertama. Penjualan tersebut naik 26% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Lonjakan transaksi itu juga mengantarkan bos-nya Jeff Bezos menjadi orang terkaya di dunia. Pada Juli lalu, menurut Bloomberg Billionaires Index, kekayaan Bezos sepanjang tahun ini bertambah US$ 74 miliar hingga menjadi US$ 189,3 miliar.
Bezos pun diprediksi menyandang status triliuner pertama di dunia pada 2026. Kekayaannya diperkirakan tembus US$ 1 triliun atau sekitar Rp 14.900 triliun.