Cerita Pemilik Warung Untung Rp 15 Juta/Bulan Sejak Pakai Teknologi

Desy Setyowati
19 Oktober 2022, 13:40
warung, bukalapak
Katadata/Cindy Mutia Annur
Yogi (33) salah satu mitra warung Bukalapak yang tengah menjaga warung kelontongnya di wilayah Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (21/8/2019).

Pemilik Warung Rena, Marni mencatatkan keuntungan Rp 15 juta per bulan saat ini. Jumlahnya meningkat lima kali lipat dibandingkan 2018 atau ketika dia belum bergabung dengan platform berbasis teknologi, Mitra Bukalapak.

“Keuntungan saya yang tadinya Rp 3 juta per bulan menjadi Rp 15 juta per bulan,” kata Marni dalam keterangan pers, Rabu (19/10).

Pemilik warung asal Lampung itu bercerita bahwa profit meningkat karena dia bisa menyediakan layanan produk digital, seperti kirim uang, isi ulang pulsa hingga pembayaran tagihan listrik.

Bukalapak menyasar warung dan agen individu melalui layanan Mitra Bukalapak sejak 2017. Jumlah mitranya melonjak dari 500 warung dan 700 agen per akhir 2018 menjadi 14,2 juta pada Juni 2022.

E-commerce bernuansa merah itu pun mencatatkan peningkatan Total Processing Value (TPV) 25% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 17,7 triliun dari lini bisnis Mitra Bukalapak per kuartal II.

Mitra Bukalapak bahkan berkontribusi 48% terhadap TVP keseluruhan perusahaan.

Pemilik Warung Raup Miliaran Sebelum Pandemi

Selain Marni, mitra Warung Pintar Junaedi meraup Rp 1 miliar sampai Rp 1,44 miliar per tahun pada akhir 2019 atau sebelum ada pandemi corona. Ia bergabung dengan startup Warung Pintar pada akhir 2017.

Dia bercerita bahwa omzet warung per hari sebelum bergabung sekitar Rp 1 juta hingga Rp 2 juta. Nilainya melonjak menjadi Rp 3 juta sampai Rp 4 juta setelah menjadi mitra Warung Pintar.

warung pintar
warung pintar (Katadata/desy setyowati)

Namun warung menjadi salah satu sektor yang terkena dampak pandemi corona. Hal ini karena pemerintah membatasi pergerakan masyarakat di luar rumah, guna meminimalkan penularan virus corona.

President Warung Pintar Group Andrew Mawikere mengatakan, banyak warung yang tidak bisa terhindar dari risiko penutupan. "Namun permintaan permintaan barang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tetap banyak," ujar dia saat konferensi pers, pada Juli tahun lalu.

“Permintaan itu larinya ke warung yang buka, kebanjiran order,’ tambah dia.

Warung Pintar diakuisisi oleh Sirclo pada Januari tahun ini. Kedua startup ini memperkuat posisi dalam bisnis solusi omnichannel bagi merek (brand), distributor, pelaku usaha hingga konsumen akhir.

Co-Founder sekaligus CEO Warung Pintar Agung Bezharie menambahkan, akuisisi oleh Sirclo akan menambah strategic value untuk mengakselerasi perkembangan produk dan layanan.

“Ke depan, kami ingin membuka lebih banyak kesempatan dan membawa transparansi serta efisiensi yang lebih baik bagi setiap pelaku UMKM. Maka, warung dapat pulih dari dampak pandemi dan tumbuh bersama,” ujar Agung dalam keterangan pers, pada Januari (26/1).

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...