Transaksi Shopee hingga Tokopedia Melambat, Diduga karena TikTok Dkk
Transaksi e-commerce seperti Shopee, Tokopedia hingga Lazada naik tipis tahun ini. Bank Indonesia (BI) menduga ini karena menjamurnya social commerce atau belanja di media sosial, seperti TikTok, Instagram, dan Facebook.
BI mencatat, transaksi e-commerce Rp 476,3 triliun tahun lalu. Volume transaksi 3,48 miliar.
Nilai transaksi tersebut naik 19% secara tahunan (year on year/yoy), namun di bawah target BI Rp 489 triliun.
“Kami harus memahami bahwa e-commerce itu diuntungkan saat mobilitas rendah. Jadi kami melihat kemungkinan meningkatnya transaksi offline menyebabkan (transaksi) e-commerce turun," kata Deputi Gubernur BI Doni P Joewono dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (19/1).
Selain itu, ia menduga karena menjamurnya tren social commerce seperti berbelanja di TikTok, Whatsapp hingga Facebook.
Faktor lainnya yakni biaya. BI tengah mengkaji kemungkinan penurunan transaksi di e-commerce karena biaya transaksi lewat media sosial lebih murah ketimbang Shopee, Tokopedia, Lazada hingga Bukalapak.
BI memperkirakan, nilai transaksi e-commerce tumbuh 12% tahun depan. Sedangkan volumenya diramal meningkat 17%.
Transaksi TikTok Shop di Asia Tenggara diperkirakan US$ 4,4 miliar atau sekitar Rp 66,7 triliun pada 2021, menurut dua sumber The Information. Nilainya lebih kecil ketimbang Shopee dan Lazada, maupun Tokopedia di Indonesia.
“Pengeluaran konsumen (TikTok Shop) di Asia Tenggara naik lebih dari empat kali lipat. GMV menjadi US$ 4,4 miliar,” kata dua sumber The Information, pekan lalu (9/1).
GMV TikTok Shop di Asia Tenggara pada 2021 itu di bawah Shopee US$ 62,5 miliar atau Rp 899 triliun. Rinciannya sebagai berikut:
Lazada juga mencatatkan GMV per September 2021 US$ 21 miliar atau sekitar Rp 302 triliun. Sedangkan konsumen aktif tahunan naik 1,8 kali lipat menjadi 130 juta.
Di Indonesia, Tokopedia juga mencatatkan GTV atau Gross Transaction Value (GTV) Rp 230 triliun pada 2021. Nilainya naik 46% dibandingkan 2020 atau year on year (yoy).
Tokopedia menargetkan GTV tahun lalu Rp 334 triliun, atau naik 24% dibandingkan 2021. Sedangkan GTV pada 2024 ditargetkan Rp 669 triliun.
Selain GMV TikTok yang lebih kecil ketimbang Shopee, Tokopedia, dan Lazada, Instagram berencana menghapus fitur "Toko" atau "Shop" dari navigasi utama aplikasi. Fitur ini tersedia sejak akhir 2020, ketika tren belanja online melonjak akibat pandemi corona.