Mengkaji Alasan TikTok Gaet Tokopedia untuk Kembali Hadir di Indonesia

Desy Setyowati
7 Desember 2023, 14:32
TikTok, goto, tokopedia,
Unsplash
TikTok

TikTok dikabarkan akan mengumumkan kerja sama dengan GoTo Gojek Tokopedia paling cepat minggu ini atau minggu depan. Apa alasannya?

"Pembicaraan antara pemilik TikTok yakni ByteDance dengan Tokopedia terkait kemitraan dan investasi sedang dalam tahap akhir," kata sumber DealStreetAsia, Rabu (6/12).

"Kesepakatan mungkin akan diumumkan paling cepat pada minggu ini atau minggu depan," demikian dikutip.

Beberapa sumber DealStreetAsia menyampaikan, ada kemungkinan TikTok akan mengambil saham kecil di Tokopedia. Kemudian secara bertahap meningkatkannya menjadi saham mayoritas.

"Awalnya, ByteDance menginginkan 10% saham di Tokopedia. Namun GoTo mendorong mereka (ByteDance) untuk mengambil alih 50% dan membiarkan mereka menjalankan bagian bisnis e-commerce itu,” kata seorang sumber yang mengetahui perkembangan tersebut.

Namun diskusi masih berlanjut, sehingga hasil kesepakatan bisa berubah.

Katadata.co.id mengonfirmasi hal itu kepada GoTo Gojek Tokopedia dan TikTok. Namun keduanya enggan berkomentar terkait rumor.

Alasan TikTok Gaet Tokopedia

TikTok dan GoTo Gojek Tokopedia dikabarkan sudah berdiskusi sejak akhir September. Saat itu, Pemerintah mengeluarkan aturan baru yang melarang media sosial dan e-commerce di satu aplikasi.

Social commerce asal Cina itu pun menutup TikTok Shop pada awal Oktober (4/10).

Sumber Bloomberg menyampaikan, GoTo Gojek Tokopedia dan TikTok mengkaji banyak kemungkinan kerja sama. Salah satunya, membentuk perusahaan patungan alias joint venture.

“Diskusi tersebut juga melibatkan kedua perusahaan untuk bersama-sama membangun platform e-commerce baru," kata sumber Bloomberg.

Beberapa analis serta Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki optimistis TikTok akan tetap hadir di Indonesia. Alasannya, pasarnya besar.

“Pendapatannya besar Rp 8,4 triliun per bulan. Datanya bisa dilihat di Google. Cukup besar,” katanya acara Pitching Day Startup di kantor Kementerian Koperasi dan UKM, pada Oktober (25/10).

Google, Temasek dan Bain and Company dalam laporan bertajuk ‘e-Conomy SEA 2023’ memprediksi transaksi e-commerce di Indonesia tumbuh 7% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi US$ 62 miliar atau sekitar Rp 989 triliun tahun ini. Pertumbuhan ini lebih kecil dibandingkan tahun lalu 20%.

Namun Indonesia menyumbang 44,6% dari total proyeksi transaksi e-commerce di Asia Tenggara US$ 139 miliar tahun ini.

“TikTok Shop akan kembali hadir di Indonesia, dengan satu atau lain cara, cepat atau lambat,” kata Momentum Works pada Oktober.

Indonesia menyumbang sepertiga dari total GMV TikTok Shop di Asia Tenggara. “TikTok Shop mencatatkan hampir tiga order per hari sebelum tutup di Indonesia,” kata Momentum Works.

Untuk kembali ke pasar Indonesia, Analisis Maybank Sekuritas Etta Rusdiana Putra dalam laporan tertanggal 17 Oktober menyampaikan, ada tiga cara yakni:

  1. Berkolaborasi dengan pelaku usaha e-commerce yang sudah ada melalui Antarmuka Pemrograman Aplikasi alias Application Programming Interface (API)
  2. Membuat aplikasi e-commerce baru
  3. Mengakuisisi pelaku usaha yang sudah ada

"Cara tercepat agar TikTok Shop dapat kembali beroperasi yakni melalui kemitraan dengan pemain yang sudah ada,” ujar Etta. “Pertanyaan selanjutnya, siapa kandidat yang paling menonjol menjadi mitra TikTok?"

Maybank Sekuritas menilai ada tiga persyaratan penting untuk menjadi mitra e-commerce TikTok di Indonesia yakni:

  1. Memiliki ekosistem yang terintegrasi, khususnya logistik dan pembayaran digital
  2. Memiliki basis pengguna yang besar di Indonesia
  3. Pemahaman mendalam terhadap pasar lokal yakni perusahaan yang berbasis di Indonesia, fokus domestik akan menjadi nilai tambah karena cenderung berhubungan baik dengan regulator

Jika merujuk pada ketiga persyaratan tersebut, Maybank Sekuritas menilai bahwa GoTo Gojek Tokopedia merupakan mitra yang cocok bagi TikTok di Indonesia.

Hal senada disampaikan oleh Analis JPMorgan Henry Wibowo. “Musuh bisa menjadi teman jika kepentingannya selaras,” tulis dia dalam laporan.

“Jika pembicaraan yang dilaporkan menghasilkan kesepakatan yang disetujui oleh regulator, hal ini dapat memungkinkan TikTok mematuhi perubahan peraturan dan memulai kembali bisnis e-commerce di Indonesia, yang berpotensi mengubah lanskap belanja online,” Henry menambahkan.

Namun, diskusi antara GoTo Gojek Tokopedia dan TikTok dikabarkan masih berlangsung, sehingga berpotensi berubah.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...