Bukalapak dan Lazada Kuasai Pasar Khusus meski TikTok Gaet Tokopedia
Bukalapak dan Lazada dinilai menguasai pasar tertentu meski TikTok menggaet Tokopedia. Porsi transaksi alias GMV TikTok dan Tokopedia disebut-sebut mencapai 40% di Indonesia atau menguasai pasar.
Berdasarkan laporan pada Juni 2023, Momentum Works memperkirakan GMV e-commerce di Indonesia pada 2022 sebesar US$ 51,9 miliar. Jika dirinci per platform sebagai berikut:
- Shopee 36% atau sekitar US$ 18,7 miliar
- Tokopedia 35% atau setara US$ 18,1 miliar
- Lazada 10% atau sekitar US$ 5,19 miliar
- Bukalapak 10% atau setara US$ 5,19 miliar
- TikTok 5% atau sekitar US$ 2,6 miliar
- Blibli 4% atau setara US$ 2,1 miliar
Gabungan GMV TikTok dan Tokopedia US$ 21,7 miliar atau sekitar Rp 336,7 triliun di Indonesia tahun lalu. Sementara itu, Shopee US$ 18,7 miliar (Rp 290 triliun), Lazada dan Bukalapak masing-masing US$ 5,19 miliar (Rp 80,5 triliun), serta Blibli US$ 2,1 miliar (Rp 32,6 triliun).
Analis Riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christopher Rusli sepakat bahwa gabungan TikTok dan Tokopedia akan menguasai pasar e-commerce di Indonesia.
Masuknya TikTok juga dinilai membuat keuangan Tokopedia lebih fleksibel. Selain itu, bisa meraup untung dari masifnya transaksi via fitur siaran langsung alias live streaming di TikTok.
“Ada potensi cross selling 125 juta pengguna TikTok untuk layanan dan produk lain GoTo,” kata Christoper saat Media Day di Jakarta, Kamis (14/12).
Namun pemimpin pasar segmen UMKM seperti warung masih dipegang oleh Bukalapak. “Bisa bersaing, tapi pemimpinnya masih Bukalapak,” ujar dia.
Sementara itu, CEO Momentum Works Jianggan Li menilai Lazada tetap menguasai pasar merek atau brand lewat LazMal.
“Dengan kepemimpinan James Chang, Lazada Indonesia menerapkan proposisi nilai yang berbeda dibandingkan dengan Shopee dan TikTok Shop,” kata Jianggan dalam laporan, pekan lalu (11/12).
“Brand pada umumnya masih lebih memilih Lazada. Ini keunggulan yang tidak akan mudah disalip,” Jianggan menambahkan.