Lazada PHK Karyawan di Asia Tenggara Termasuk Indonesia

Lenny Septiani
4 Januari 2024, 12:16
Lazada, Lazada phk,
Kredivo
Lazada
Button AI Summarize

Lazada melakukan pemutusan hubungan kerja alias PHK terhadap sejumlah karyawan di Asia Tenggara termasuk Indonesia.

Juru bicara Lazada mengatakan, perusahaan melakukan penyesuaian proaktif untuk mentransformasi tenaga kerja. Ini bertujuan memposisikan Lazada agar lebih gesit dan efisien dalam bekerja guna memenuhi kebutuhan bisnis di masa depan.

Namun, ia tidak menyebutkan jumlah karyawan yang terkena dampak PHK maupun informasi terkait pesangon.

"Transformasi ini mengharuskan kami menilai kembali kebutuhan tenaga kerja dan struktur operasional untuk memastikan Lazada memiliki posisi lebih baik untuk bisnis dan karyawan di masa depan,” kata juru bicara dikutip dari The Straits Times, Kamis (4/1).

Katadata.co.id menghubungi Lazada Indonesia terkait PHK itu. Namun belum ada tanggapan.

Lazada didirikan pada 2012. E-commerce bernuansa biru dan merah muda ini telah hadir di Singapura, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.

Alibaba Group Holding mengakuisisi saham Lazada pada 2016. Ini merupakan upaya raksasa e-commerce Cina itu untuk memperluas kehadiran di Asia Tenggara.

Pada Maret 2023, Alibaba melakukan pemisahan bisnis menjadi enam unit bisnis utama untuk membuka nilai pemegang saham dan memulai pertumbuhan. Lazada, Daraz Trendyol, dan AliExpress kini beroperasi di bawah Alibaba International Digital Commerce (AIDC).

Direktur eksekutif Digital Industry Singapore atau DISG Chan Ih-Ming mengatakan, bekerja sama dengan Lazada dan lembaga pemerintah terkait untuk membantu karyawan yang di-PHK mencari peluang kerja alternatif.

"Meskipun setiap perusahaan harus memutuskan bagaimana cara terbaik memposisikan bisnis dan tenaga kerja dalam kondisi ekonomi saat ini, ekonomi digital Asia terus berkembang. Kami yakin akan potensi pertumbuhan jangka panjang sektor teknologi Singapura,” kata Chan.

DISG merupakan kantor gabungan dari Dewan Pengembangan Ekonomi, Enterprise Singapore, dan Otoritas Pengembangan Media Infocomm. Tujuannya, mengubah cara Pemerintah terlibat dengan sektor teknologi, dengan melayani sebagai antarmuka tunggal untuk industri ini.

Sementara itu, Alibaba dikabarkan kembali menyuntik Lazada US$ 634 juta atau sekitar Rp 9,8 triliun menjelang pengumuman TikTok menggaet Tokopedia pada akhir tahun lalu. Total investasi yang diberikan US$ 1,8 miliar dalam tiga kali pendanaan selama 2023.

Rincian nilai investasi Alibaba ke Lazada sejak 2016 menurut laporan KrASIA sebagai berikut:

  • April 2016 US$ 1 miliar
  • Juni 2017 US$ 1 miliar
  • Maret 2018 US$ 2 miliar
  • Mei 2022 US$ 378 juta
  • September 2022 US$ 912,5 juta
  • Desember 2022 US$ 342,5 juta
  • April 2023 US$ 353 juta
  • Juli 2023 US$ 845,4 juta
  • Desember 2023 US$ 634 juta

Katadata.co.id mengonfirmasi data tersebut kepada Lazada. Namun belum ada tanggapan.




Reporter: Lenny Septiani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...