Jumlah Pegawai Shopee dan Lazada Berkurang, TikTok Naik 4 Kali Lipat

Ringkasan
- TikTok Shop mengalami pertumbuhan jumlah pegawai dan transaksi bruto yang signifikan, dengan pegawai naik empat kali lipat dari kurang dari 2.000 pada 2022 menjadi lebih dari 8.000, dan gross merchandise value (GMV) meningkat empat kali lipat menjadi US$ 16,3 miliar atau Rp 266,5 triliun.
- Berbeda dengan TikTok Shop, platform lain seperti Shopee, Lazada, dan Tokopedia mengalami pengurangan jumlah pegawai dari 2022 hingga 2024, dengan Shopee turun dari lebih dari 64 ribu menjadi lebih dari 58 ribu karyawan, Lazada dari 11 ribu menjadi lebih dari 8.000 pekerja, dan Tokopedia dari lebih dari 2.900 menjadi lebih dari 2.400 pekerja.
- Secara keseluruhan, transaksi e-commerce di Asia Tenggara mencapai US$ 114,6 miliar atau Rp 1.853 triliun, dengan Shopee memimpin pasar pada US$ 55,1 miliar atau Rp 897 triliun, diikuti oleh Lazada, TikTok Shop, dan Tokopedia dengan GMV US$ 16,3 miliar atau Rp 266,5 triliun, menjadikan TikTok Shop salah satu platform e-commerce terbesar kedua di Asia Tenggara pasca-investasi di Tokopedia.

Jumlah pegawai TikTok Shop naik empat kali lipat dari 2.000 kurang pada 2022 menjadi 8.000 lebih tahun lalu. Berikut perbandingannya dengan Shopee, Tokopedia, dan Lazada.
Berbeda dengan TikTok Shop, Shopee, Lazada, dan Tokopedia justru mengurangi jumlah pegawai pada 2022 – 2024. Rinciannya sebagai berikut:
- Shopee per Desember 2023: lebih dari 58 ribu karyawan, turun dibandingkan 2021 lebih dari 64 ribu pekerja
- Lazada per Januari 2024: lebih dari 8.000 pekerja, turun dibandingkan Desember 2021 dari 11 ribu pekerja
- Tokopedia per Desember 2023: turun dari 2.900 pekerja lebih pada Desember 2021 menjadi lebih dari 2.400
Transaksi bruto atau gross merchandise value (GMV) TikTok Shop naik empat kali lipat menjadi US$ 16,3 miliar atau Rp 266,5 triliun (kurs Rp 16.300 per US$). Pertumbuhannya tertinggi di Asia Tenggara.
TikTok berinvestasi di Tokopedia pada Desember 2023. Oleh karena itu, data Momentum Works ini masih memisahkan transaksi TikTok Shop dan Tokopedia.
“Setelah mengambil alih Tokopedia, TikTok Shop menjadi platform e-commerce terbesar kedua di Asia Tenggara,” demikian dikutip dari laporan Momentum Works bertajuk ‘Ecommerce in Southeast Asia 2024’, Senin (15/7).
Transaksi e-commerce di Asia Tenggara secara keseluruhan US$ 114,6 miliar atau Rp 1.853 triliun. Rinciannya sebagai berikut:
- Shopee: US$ 55,1 miliar atau Rp 897 triliun
- Lazada: US$ 18,8 miliar atau Rp 308,7 triliun
- TikTok Shop: US$ 16,3 miliar atau Rp 266,5 triliun
- Tokopedia: US$ 16,3 miliar atau Rp 266,5 triliun
- Bukalapak: US$ 5,7 miliar atau Rp 92,8 triliun
- Blibli: US$ 1,9 miliar atau Rp 31 triliun
- Amazon: US$ 400 juta atau Rp 6,5 triliun
- Tiki: US$ 200 juta atau Rp 3,3 triliun
- Temu: US$ 100 juta atau Rp 1,6 triliun
Rincian transaksi e-commerce di setiap negara sebagai berikut:
- Thailand US$ 19,3 miliar:
- Shopee: 49%
- Lazada: 30%
- TikTok Shop: 21%
- Vietnam US$ 13,8 miliar:
- Shopee: 61%
- TikTok Shop: 24%
- Lazada: 14%
- Tiki: 1%
- Filipina US$ 13,7 miliar:
- Shopee: 54%
- Lazada: 30%
- TikTok Shop: 16%
- Malaysia US$ 9,6 miliar:
- Shopee: 63%
- Lazada: 19%
- TikTok Shop: 19%
- Singapura US$ 4,4 miliar:
- Shopee: 52%
- Lazada: 34%
- Amazon: 9%
- TikTok Shop: 5%
- Indonesia US$ 53,8 miliar:
- Shopee: 40%
- Tokopedia: 30%
- Bukalapak: 11%
- TikTok Shop: 9%
- Lazada: 7%
- Blibli: 4%