Tren Deflasi, Penjualan Fesyen dan UMKM di TikTok Shop Tokopedia Tetap Naik

Kamila Meilina
28 Oktober 2024, 17:33
Ilustrasi Tokopedia
Fauza Syahputra|Katadata
Ilustrasi Tokopedia
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

TikTok Shop Tokopedia mencatat penjualan produk fesyen dan UMKM melonjak selama kuartal III atau Juli – September, meski ada tren deflasi. Salah satu faktor pendorongnya yakni diskon dan promosi.

Head of Comms Tokopedia dan TikTok E-commerce Aditia Grasio Nelwan menyebutkan kampanye Beli Lokal mendorong transaksi produk fesyen dan UMKM. Rincian kategori produk yang laris di Tokopedia selama kuartal III yakni:

  • Fashion: atasan, sepatu, dan bawahan
  • Kecantikan dan Perawatan Tubuh
  • Kesehatan
  • Makanan dan Minuman
  • Rumah Tangga

Rincian kategori produk terlaris di TikTok Shop Tokopedia selama Juli – September yaitu:

  • Fashion: atasan, hijab, dan bawahan
  • Kecantikan dan Perawatan Tubuh
  • Makanan dan Minuman
  • Home Supplies
  • Elektronik

Promosi Beli Lokal dan Promo Guncang pada tanggal kembar seperti 9.9 juga mendorong peningkatan transaksi dari Indonesia bagian timur.

“Kami juga bisa sampaikan adanya tren kenaikan transaksi di Indonesia Timur pada semester I 2024, dibandingkan dengan semester II 2023,” kata Aditia dalam Zoom Meeting Hari Sumpah Pemuda Tokopedia, Senin (28/10).  

UMKM Batik Paduka misalnya, mencatat kenaikan penjualan hingga 70% sejak adanya kampanye Beli Lokal dan Melokal dengan Batik. Sarung Batik dengan motif dari berbagai daerah seperti Serambi Aceh, Laseman dan sarung-sarung berbahan rayon menjadi produk yang paling laris. 

Pendiri Batik Paduka Ardi Sanjaya juga memanfaatkan fitur Live Shopping Tokopedia. 

UMKM batik lainnya Dama Kara juga merasakan kenaikan transaksi dua kali lipat setelah mengikuti program Beli Lokal pada 2024. Produk fashion terlaris dari toko ini ialah variasi sabuk khas jepang, obi belt, serta kemeja batik berbagai motif. 

Data TikTok Shop Tokopedia itu menunjukkan masih ada peningkatan transaksi, khususnya di Indonesia Timur selama Januari – Juni, meski ada isu deflasi. Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat deflasi secara bulanan alias month to month (mtm) pada September 0,12% dan secara tahunan atau year on year (yoy) 1,84%.

Deflasi mtm terjadi sejak Mei atau lima bulan berturut-turut, dengan rincian sebagai berikut:

  1. Mei: 0,03%
  2. Juni: 0,08%
  3. Juli: 0,18%
  4. Agustus: 0,03%
  5. September: 0,12%

Reporter: Kamila Meilina

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...