Sinarmas dan Oriente Luncurkan Fintech Kredit Online Finmas

Desy Setyowati
14 Februari 2019, 16:46
Pameran fintech
Katadata

Grup Sinarmas dan Oriente resmi merilis financial technology (fintech) kredit online PT Oriente Mas Sejahtera (Finmas). Finmas pun sudah memiliki dua produk, yakni pinjaman individu dan cicilan, serta akan merilis pinjaman modal kerja dalam waktu dekat.

"Kami akan merilis pinjaman modal kerja segera. Setiap kebutuhan (pinjaman) punya aspek dan perlakuan yang berbeda," kata CEO Finmas Peter Lydian Sutiono di Hotel Pullman, Jakarta, Kamis (14/2).

Dari dua produk terdahulu, besaran pinjaman yang diberikan mulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 1,5 juta dalam kurun waktu 14 hari hingga sebulan. Sementara bunga yang diterapkan sebesar 9,95% per bulan. Untuk bunga pinjaman modal kerja akan berbeda dari dua produk ini.

Finmas sudah mendapat tanda terdaftar dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak Februari 2018. Sejak saat itu, Finmas fokus menyesuaikan diri dengan aturan yang ditetapkan, sembari mengajukan izin ke OJK. Pada 15 Januari 2019 lalu pun Finmas sudah mendapat sertifikat ISO 27001 tentang keamanan data.

(Baca: Fintech Danamart Targetkan Penyaluran Kredit Rp 200 Miliar Tahun Ini)

Hanya, Peter enggan menyebutkan nilai pinjaman yang sudah disalurkan Finmas, maupun jumlah peminjam (borrower). Namun ia menyampaikan, bahwa Finmas ingin menggaet pemberi pinjaman (lender) yang sudah memahami risiko investasi.

Finmas juga merilis aplikasi di Google Play Store dan App Store pada Agustus 2018 lalu dan sudah diunduh lebih dari 500 ribu kali. "Utamanya, kami mengincar segmen yang sudah punya akun bank tapi sulit dapat pinjaman (underserve)," kata Peter.

Finmas juga membangun infrastruktur dan teknologi seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), big data, dan mesin pembelajar. Bahkan, Finmas menyiapkan satu tim untuk mengkaji pemanfaatan blockchain. "Kami investasi besar di infrastruktur supaya credit scoring-nya sangat baik," ujarnya.

Adapun pemilik Finmas adalah fintech microlending Oriente yang berbasis di Hong Kong, dengan kepemilikan saham 85%. Lalu, sisa sahamnya dimiliki oleh Grup Sinarmas. Pada akhir 2018, Oriente mendapat senilai US$ 105 juta atau Rp 1,53 triliun digunakan untuk mengembangkan infrastruktur Finmas.

(Baca: Marak Kasus Penipuan Pinjaman Online, OJK Minta Masyarakat Hati-hati)

Hadir pada saat peluncuran Finmas, Direktur Pengaturan Perizinan dan Pengawasan Fintech OJK Hendrikus Passagi mengatakan, fintech lending yang ingin mendaftar ke instansinya harus menawarkan solusi atas persoalan pembiayaan di Tanah Air. "Kalau hanya kasih pinjaman, tanda terdaftar tidak akan keluar. Harus ada value chain financing," ujarnya.

Reporter: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...