Go-Pay Sambut Kemunculan LinkAja, Uang Elektronik BUMN
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengumpulkan kekuatan untuk membentuk uang elektronik LinkAja, yang bakal dirilis pada 21 Februari 2019. Sebagai salah satu pemain besar, Uang elektronik besutan Gojek, Go-Pay pun menanggapi kehadiran LinkAja.
Managing Director Go-Pay Budi Gandasoebrata mengatakan, perusahaannya menyambut baik pemain pembayaran digital baru di Indonesia, termasuk LinkAja. "Karena transaksi non-tunai masih merupakan hal asing untuk kebanyakan masyarakat Indonesia," ujarnya kepada Katadata, Senin (4/2).
Menurut dia, semakin banyak pemain berarti akan semakin banyak pihak yang mendukung akselerasi Gerakan Nasional Non-Tunai. Selain itu, para pelaku financial technology (fintech) pembayaran bisa mengedukasi masyarakat terkait pentingnya transaksi non-tunai di masyarakat.
(Baca: TCash dan Aplikasi Uang Elektronik Bank BUMN Disatukan Jadi LinkAja)
"Hal ini sejalan dengan misi kami untuk membangun ekonomi Indonesia dari piramida terbawah, termasuk dari kalangan masyarakat yang belum tersentuh layanan jasa keuangan formal," kata Budi.
Adapun salah dua fintech pembayaran yang akan bergabung ke dalam LinkAja adalah TCash dan TBank. TCash adalah aplikasi milik PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel). Sementara TBank adalah uang elektronik besutan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI).
Sekretaris Perusahaan BRI Bambang Tri Baroto mengatakan, perusahaannya terus berkoordinasi dengan mitra lainnya dalam hal pembentukan LinkAja. "Hingga saat ini BRI terus berkoordinasi dengan para pihak mitra lainnya baik hal yang berkaitan dengan layanan operasional maupun detail programnya," kata dia.
(Baca: Bentuk Finarya, Telkomsel Resmi Pisahkan Bisnis Fintech Pembayaran)
Hal senada disampaikan juga oleh General Manager External Communication Telkomsel Denny Abidin. Apalagi, kabarnya, LinkAja akan dikelola oleh PT Fintek Karya Nusantara atau (Finarya), yang merupakan akan usaha Telkomsel. "Selanjutnya release resmi akan disampaikan dalam waktu dekat bersama Himbara (Himpunan Bank-bank Milik Negara) dan Kementerian BUMN,” kata Denny.