Tiga Jenis Keahlian Ini Dibutuhkan Fintech
Perkembangan bisnis financial technology (fintech) harus ditunjang oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni. Direktur Kebijakan Publik Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) Ajisatria Suleiman menyebutkan, ada tiga jenis kemampuan yang dibutuhkan oleh industri ini.
Pertama, keahlian mengolah data secara ilmiah (data science). Sebab, masyarakat selalu mengidamkan layanan yang sesuai dengan karakteristiknya. Apabila perusahaan mampu mengakomodir kebutuhan ini, peluang konsumen untuk menggunakan layanan semakin besar.
"Data banyak, tetapi harus dioptimalkan secara ilmiah untuk pengembangan produk baru," kata dia saat konferensi pers di Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin (6/8).
Kedua, keahlian teknis terkait User Interface dan User Experience (UI/UX). Kemudahan menggunakan aplikasi dan mendapatkan layanan fintech akan memengaruhi kepuasan konsumen fintech. Contohnya, menurut Ajisatria, konsumen lebih menyukai penerapan pin dan password di akhir transaksi ketimbang di awal.
(Baca juga: Transaksi Pinjam-Meminjam Fintech Capai Rp 2,2 Triliun pada 2017)
Ketiga, manajemen risiko. Ia mengakui, tenaga kerja Indonesia yang ahli dalam hal ini cukup banyak. Hal itu lantaran perbankan dan industri keuangan lainnya sudah cukup intensif melatih SDM-nya untuk menerapkan manajemen risiko. Hanya, perlu ada pemahaman khusus terkait manajemen risiko di industri fintech.