Penyaluran Pinjaman Fintech Melonjak hingga 130% pada Februari
Perusahaan teknologi finansial pembiayaan (fintech lending) Akseleran, Modalku, dan KoinWorks mencatatkan peningkatan penyaluran pinjaman pada awal tahun ini. Akseleran tercatat mengalami kenaikan penyaluran pinjaman tertinggi mencapai 130% pada Februari dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Tambunan mengatakan bahwa per Februari 2021, Akseleran berhasil menyalurkan pinjaman kepada peminjam (borrower) sebesar Rp 110 miliar. Sedangkan, hingga pertengahan Maret 2021, Akseleran sudah menyalurkan pinjaman sebesar Rp 2,2 triliun kepada 2.500 borrower.
Ada beberapa sektor usaha yang memperoleh penyaluran pinjaman terbesar melalui Akseleran, antara lain sektor konstruksi, business & consumer services, ritel online, pertambangan, energi, dan migas.
Ivan mengatakan peningkatan penyaluran pinjaman Akseleran pada awal tahun ini sejalan dengan rendahnya rasio kredit macet (non performing loan/NPL). Akseleran mencatat, per Februari lalu angka NPL perusahaan berada di posisi lebih kecil 0,2% dari total penyaluran pinjaman.
"Untuk memitigasi risiko terjadinya NPL, kami selalu menerapkan
penilaian kredit yang prudent," kata Ivan dalam siaran pers pada Rabu (31/3).
Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) rasio kredit macet atau tingkat wanprestasi pengembalian pinjaman di atas 90 hari (TWP 90) fintech lending memang semakin membaik. Per Februari, tercatat TWP 90 mencapai 1,59%. Padahal, pada tahun lalu, TWP 90 fintech lending mencapai sekitar 8%.
Selain Akseleran, fintech lending Modalku juga mencatatkan peningkatan penyaluran pinjaman pada awal tahun ini. Modalku beroperasi di empat negara yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand. Perusahaan telah menyalurkan pembiayaan kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Rp 22 triliun hingga saat ini.
Sedangkan transaksi penyaluran pinjaman oleh Modalku mencapai empat juta pada 2020. Jumlahnya meningkat dua kali lipat dalam setahun.
Tahun ini, “Modalku menargetkan penyaluran pinjaman minimal Rp 30 triliun di empat negara,” kata Co-Founder sekaligus COO Modalku Iwan Kurniawan saat konferensi pers virtual, Selasa (30/3).
Pada tahun lalu, KoinWorks juga mengalami peningkatan penyaluran pinjaman. Total Koinworks telah menyalurkan pinjaman lebih dari Rp 2,5 triliun. Rerata kredit sekitar Rp 200 miliar hingga Rp 300 miliar per bulan. Sedangkan jumlah pemberi dan penerima pinjaman meningkat 61% yoy.
Untuk menyambut ramadhan, perusahaan telah menyiapkan layanan dana tambahan bagi UMKM digital melalui KoinBisnis. Chief of Operating Officer KoinWorks Bernard Arifin menjelaskan sejak Februari lalu permintaan pinjaman di KoinBisnis sudah tercatat naik hingga 40%.
"Saat ini pun kami masih terus menggenjot penyaluran
pembiayaan ke pelaku UNKM digital sektor e-commerce, salah satunya melalui pemberian penawaran khusus ramadan," ujarnya dalam siaran pers, kemarin (31/3).
Di sisi lain, OJK mencatat, hingga Februari 2021, penyaluran pinjaman oleh fintech lending di Indonesia mencapai Rp 169,5 triliun. Sedangkan, ada 49 juta rekening borrower dan 594.257 rekening pemberi pinjaman (lender).
Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menargetkan penyaluran pinjaman Rp 86 triliun pada tahun ini. Jumlahnya lebih tinggi dibandingkan target 2020 sebesar Rp 65 triliun.
Direktur Eksekutif AFPI Kuseryansyah optimistis, target tersebut bisa tercapai pada tahun ini, meski masih ada pandemi Covid-19. "Ini angka realistis yang dapat kami wujudkan," katanya saat konferensi pers virtual bertajuk ‘Outlook Industri Peer to Peer Lending 2021’, akhir tahun lalu (7/12).