Fintech Crowdo Gaet eFishery untuk Beri Pinjaman ke Pembudi Daya Ikan

Fahmi Ahmad Burhan
10 Mei 2021, 16:47
Fintech Crowdo Gaet eFishery untuk Beri Pinjaman ke Pembudi Daya Ikan
ANTARA FOTO/HO-JMI/spt/hp.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim didampingi Penasehat Jurnalis Mancing Indonesia (JMI), Pratama D Persadha dan Ketua Umum JMIÊFirman Wibowo bersama pengurus JMI melepas benih ikan dalam acara Pelatihan dan Usaha Ikan Nila, sekaligus Launching program #Ayo Bangkit di Kecamatan Sereal, Bogor, Jawa Barat, Minggu (25/4/2021).

Startup teknologi finansial pembiayaan (fintech lending) Crowdo menggaet perusahaan rintisan di bidang perikanan, eFishery. Crowdo mengklaim, ini kolaborasi pertama di ASEAN antara neobank dengan platform perikanan berbasis teknologi atau aquaculture intelligence.

Chief Commercial Officer Crowdo Indonesia Daniel Silalahi mengatakan, layanan yang dikolaborasikan yakni neobank. Ini termasuk mesin penilaian kredit berbasis kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI), proses underwriting yang sepenuhnya digital, akses ke pendanaan, dan platform digitalisasi rantai pasokan.

Ia mengklaim, layanan itu memungkinkan UKM melakukan transaksi rantai pasokan secara online sambil menerima rekomendasi khusus untuk produk pembiayaan dan perbankan. “Pembudi daya ikan dan eFishery dapat berfokus pada peningkatan teknologi budidaya, sementara solusi Crowdo akan dimanfaatkan untuk mempercepat bisnis mereka sejak hari pertama,” katanya dalam siaran pers, akhir pekan lalu (7/5).

Crowdo akan memperkuat program Kabayan atau Kasih, Bayar Nanti dari eFisheryFund. Kabayan merupakan program pembelian keperluan budidaya dari eFishery seperti eFisheryFeeder dan pakan ikan, dengan sistem tenor.

Dalam hal ini, Crowdo memberikan fasilitas pinjaman langsung kepada pembudi daya  melalui fitur Kabayan.

Co-Founder sekaligus CEO eFishery Gibran Huzaifah menyampaikan, pembudi daya ikan selama ini kesulitan mendapatkan pembiayaan, karena pola bisnis dianggap  memberikan risiko tidak pasti (uncertain risk). “Padahal dengan pendekatan yang tepat, bisnis  budidaya ikan bisa sangat menguntungkan,” ujar dia.

Selain itu, data Direktorat Jenderal Perikanan dan Budidaya menunjukkan, pandemi Covid-19 berdampak negatif terhadap margin pembudidaya ikan dan udang 20-30%. Ini karena penurunan harga eceran  dan kenaikan biaya.

Gibran menilai, situasi itu berdampak negatif pada situasi pembudidaya ikan yang membutuhkan  lebih banyak modal untuk membeli pakan ikan. Di satu sisi, konsumsi pasar semakin menurun.

Untuk itu, eFishery menghubungkan pembudidaya dengan institusi  keuangan dan membuka akses terhadap pembiayaan. “Kerja sama dengan  Crowdo diharapkan mampu memberikan dukungan bagi para pembudidaya dalam meningkatkan  usaha budidaya dan pada akhirnya industri perikanan bisa lebih produktif,” katanya.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...