Transaksi Meroket, NFT Butuh Ekosistem Metaverse Luas
Transaksi non-fungible token atau NFT tahun ini melonjak pesat dan potensial meraup keuntungan besar bagi penggunanya. Namun, NFT dinilai tetap membutuhkan ekosistem metaverse dan keuangan yang kuat agar perdagangannya aman.
Nonfungible.com mencatat jumlah transaksi NFT mencapai US$ 17,6 miliar atau sekitar Rp 251,6 triliun tahun lalu. Nilainya melonjak 21.000% dibandingkan 2020 US$ 82 juta atau Rp 1,2 triliun. Ada lebih dari 2,5 juta pemilik dompet kripto untuk memperdagangkan NFT tahun lalu, naik dari hanya 89 ribu pada 2020.
Sedangkan jumlah pembeli NFT melonjak dari 75 ribu menjadi 2,3 juta. Investor menghasilkan total keuntungan US$ 5,4 miliar dari penjualan NFT tahun lalu. Lebih dari 470 dompet menghasilkan keuntungan lebih dari US$ 1 juta.
Mitra pendiri dan Chief Operating Officer Matrixport Daniel Yan mengatakan, komunitas-komunitas baru yang berhubungan dengan dunia olahraga, karya digital, musik, dan film telah banyak yang mengembangkan NFT.
Namun, basis ekosistem pendukung NFT menurutnya masih kurang kuat. “Ini harusnya menjadi area yang diperhatikan," kata Yan dalam siaran pers, Rabu (20/4).
Salah satu ekosistem yang menurutnya mesti diperkuat adalah terkait metaverse dan keuangan NFT. Yan mengatakan, NFT perlu difraksionalisasi atau dibagi dalam beberapa bagian dan dijual.
"Sebab, terdapat permintaan likuiditas dari masyarakat untuk dikumpulkan di suatu tempat agar mereka dapat memperdagangkan dan memanfaatkannya sebagai jaminan atau kolateral,” katanya.
Kemudian, perlu adanya pengembangan protokol peminjaman NFT. Nantinya, peminjam merupakan orang-orang yang memiliki NFT dengan nilai yang umum dan wajar, serta ingin mendapatkan akses dana.
Sedangkan, pemberi pinjaman adalah orang-orang yang ingin menghasilkan bunga. Mereka akan bersedia mengambil risiko dalam menyediakan peminjaman NFT sebagai kolateral, dan terdapat banyak cara dalam merancangnya.
Lalu, perlu pengembangan ekosistem penyewaan NFT. Ini seperti halnya ekosistem metaverse di Decentraland dan instrumen permainannya. Dengan pengembangan ekosistem ini, NFT dapat menghasilkan jutaan dolar Amerika Serikat (AS).
"Ini adalah sektor yang menarik dan walaupun perkembangannya tidak terlalu cepat, namun permintaan dan penawarannya akan datang bersamaan dengan pertumbuhan metaverse,” ujar Yan.
Yan mengatakan, ekosistem metaverse dan keuangan NFT diperlukan guna mendorong volume perdagangan yang besar dan aman. Apalagi, NFT kini menjadi tren global.
NFT merupakan aset digital yang menggambarkan objek asli seperti karya seni, musik, atau item yang terdapat pada video dan game dalam format JPEG, PNG, MP4, dan lainnya. Aset sejenis kripto ini tidak dapat digandakan atau diganti.