Cina Waspadai Bahaya NFT, dari Spekulasi hingga Pencucian Uang

Fahmi Ahmad Burhan
14 April 2022, 16:53
Ilustrasi NFT
Tumisu/Pixabay
Ilustrasi NFT

Asosiasi perbankan, sekuritas, dan keuangan di Cina memperingatkan risiko keuangan yang terkait dengan NFT alias non-fungible token. Asosiasi tersebut membuat pedoman penggunaan NFT bagi anggotanya untuk menghindari risiko NFT.

Asosiasi yang dikelola pemerintah tersebut menilai, sifat terdesentralisasi dan terbuka dari NFT memungkinkan adanya risiko keuangan sistemik.

CNN melaporkan, NFT merupakan aset digital yang menggambarkan objek asli seperti karya seni, musik, atau item yang terdapat pada video dan game. Aset digital ini tidak dapat digandakan atau diganti. NFT biasanya dibeli menggunakan mata uang kripto (cryptocurrency) seperti ethereum.

"Cryptocurrency ini yang seharusnya tidak boleh digunakan dalam penetapan harga dan penyelesaian NFT,” kata asosiasi dalam pemberitahuannya dikutip dari South China Morning Post, Kamis (14/3).

Asosiasi menganggap, NFT dapat mengarah pada perdagangan spekulatif, pencucian uang, dan pembiayaan ilegal. Untuk mewaspadai risiko tersebut, asosiasi membuat pedoman penggunaan NFT.

Pedoman itu memerintahkan agar anggota asosiasi tidak menggunakan NFT untuk penerbitan aset keuangan seperti sekuritas, asuransi, pinjaman atau logam mulia.

Asosiasi juga melarang anggotanya menyediakan tempat perdagangan atau pembiayaan untuk NFT. Selain itu, cryptocurrency tidak boleh digunakan untuk otentikasi nama penerbit, pembeli, dan penjual NFT.

Pedoman itu juga muncul di tengah maraknya perusahaan di Cina yang meluncurkan NFT. Alibaba dan Tencent misalnya meluncurkan koleksi NFT mereka sendiri.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...