Beralih dari Pinjaman Pendidikan, Startup Cicil Salurkan Rp 1,67 Triliun ke UMKM
Cicil menyalurkan pendanaan Rp 1,67 triliun kepada 200 lebih peminjam atau borrower selama Januari – Oktober. Startup pinjaman daring alias pindar ini sebelumnya menyediakan pinjaman untuk pendidikan.
Angka tersebut melonjak jika dihitung sejak Cicil berdiri pada 2016, penyaluran pendanaan total lebih dari Rp 3 triliun kepada 62 ribu penerima. Sedangkan selama 10 bulan tahun ini, penyalurannya mencapai Rp 1,67 triliun atau 55,67% dari total Rp 3 triliun.
Jumlah lender atau pemberi dana secara total 1.000, dan 700 di antaranya didapat selama Januari – Oktober.
Direktur Cicil Ivan Joshua Tandika menjelaskan Cicil memulai perjalanan pada 2016, melalui pemberian akses pendanaan untuk kebutuhan pendidikan. Kemudian pada 2023, pindar ini bertransformasi ke pendanaan produktif berupa pembiayaan untuk bisnis rantai pasok dan ekosistem.
Transformasi startup pindari Cicil dari pembiayaan pendidikan ke pembiayaan produktif, kata dia, menjadi langkah strategis untuk menjawab peningkatan kebutuhan pendanaan di sektor riil, khususnya UMKM.
Pelaku usaha produktif, termasuk mereka yang belum terjangkau lembaga keuangan konvensional seperti bank, membutuhkan dukungan pendanaan yang fleksibel untuk menjaga pertumbuhan dan keberlanjutan usaha.
“Misi Cicil sejak awal yakni menghadirkan akses keuangan yang inklusif. Kami memandang kehadiran fintech seperti Cicil merupakan pelengkap ekosistem keuangan nasional,” kata Ivan dalam keterangan pers, Kamis (27/11).
“Pembiayaan produktif menjadi cara bagi kami mengembangkan sekaligus menciptakan dampak ekonomi yang lebih luas,” Ivan menambahkan.
Ia optimistis kualitas penyaluran pendanaan bisa terjaga lewat pengetatan pemberian pembiayaan dan prinsip mitigasi risiko. Fokus pertumbuhan tidak hanya pada peningkatan volume penyaluran, tetapi juga stabilitas pendanaan, keberlanjutan usaha, borrower, serta menjaga tingkat kepercayaan lender.
