LIPI Ungkap Potensi Corona Menyebar Lewat Ponsel & Paket E-Commerce
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menilai, barang-barang yang sering dipegang seperti ponsel dan uang kertas, memuat banyak kuman dan bakteri. Namun, hingga saat ini belum ada penelitian yang membuktikan virus corona bisa menular melalui benda mati.
Peneliti bidang mikrobiologi LIPI Sugiyono Saputra menjelaskan, penderita bisa menularkan virus corona lewat cairan tubuh yang menempel pada benda mati. Cairan tubuh yang dimaksud bisa berupa keringat, bersin, dan droplet atau partikel kecil dari mulut.
“Tetapi memang penularan dari benda mati belum ada datanya. Untuk kewaspadaan dan upaya pencegahan penularan, tetap dianjurkan mencuci tangan setelah menyentuh benda-benda di tempat umum,” kata Sugiyono kepada Katadata.co.id, Kamis (5/3).
Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, ketahanan virus corona pada benda mati bervariasi. “Ada yang bisa bertahan hingga sembilan hari. Tetapi tidak dapat disamaratakan. Sangat bergantung pada jenis dan jumlah virus, suhu, kelembapan, dan sinar ultraviolet,” katanya.
(Baca: Virus Corona Meluas, Kemenkes Singapura Imbau Rajin Bersihkan Ponsel)
Hal senada disampaikan oleh WHO dan Bank of England. Bank sentral Tiongkok bahkan menghancurkan uang tunai yang berasal dari daerah berisiko tinggi terinfeksi covid-19 seperti Wuhan, rumah sakit dan pasar pada pertengahan bulan lalu.
Selain itu, raksasi e-commerce di Tiongkok seperti JD.com menggunakan pesawat tanpa awak (drone) dan robot untuk mendistribusikan paket ke konsumen. Hal ini guna mencegah penyebaran virus corona.
Di Indonesia, menurut Sugiyono penularan virus corona melalui paket yang dipesan lewat e-commerce tergolong minim. Lagi pula, virus corona akan sulit bertahan lama pada barang tersebut. “Dia tetap butuh inang hidup untuk bereplikasi,” katanya.
Ia meminta masyarakat tidak khawatir berlebihan menanggapi wabah virus corona di Indonesia. Ia mengimbau warga rajin membersihkan tangan. (Baca: Cegah Penyebaran Virus Corona, WHO Imbau Tak Pakai Uang Kertas)
Guna mencegah penularan covid-19, ia menganjurkan untuk membersihkan benda dengan desinfektan seperti cairan mengandung alkohol minimal 70%, sodium hypochlorite 0,1% atau lainnya.
Di Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan dua warga Depok terinfeksi virus corona. Meski begitu, Head of Corporate Communications Bukalapak Intan Wibisono mengaku perusahaannya belum menyiapkan langkah khusus untuk meminimalkan penyebaran covid-19.
“Karena seperti hasil temuan para ahli dan apa yang disampaikan Kementerian Kesehatan, virus tersebut hampir tidak mungkin bertahan pada benda mati atau pada paket yang dikirimkan lewat e-commerce,” kata Intan kepada Katadata.co.id, Rabu (4/3).
Namun, ia menegaskan perusahaannya bakal mengikuti arahan pemerintah lebih lanjut. (Baca: Tiongkok Pakai Drone, Begini Cara E-Commerce RI Tangkal Virus Corona)
Akan tetapi, Paxel menilai bahwa model logistik pintar menggunakan Internet of Things (IoT) bisa mengurangi kontak langsung dalam distribusi paket. Paxel merupakan salah satu layanan logistik yang tersedia di Bukalapak.
COO Paxel Zaldy Ilham Masita mengatakan, kebanyakan perusahaan logistik menerapkan cara konvensional, yakni menggunakan sorting centre besar yang melibatkan banyak orang di dalamnya. Hal ini meningkatkan risiko penularan virus corona.
Sedangkan perusahaannya menggunakan loker pintar. “Melalui sistem pengiriman estafet dari kurir ke loker, bukan lagi ke konsumen, dapat mencegah penyebaran covid-19,” kata Zaldy dikutip dari siaran pers.
Sedangkan e-commerce lainnya seperti Tokopedia, Blibli dan Shopee berfokus pada kampanye yang memudahkan konsumen mencari produk kesehatan. (Baca: Tangkal Corona, JD.com Kirim Paket Pakai Drone & Robot di Tiongkok)