Startupnya Bangkrut karena Corona, Harga Saham SoftBank Anjlok 10%

Cindy Mutia Annur
31 Maret 2020, 16:16
Startupnya Bangkrut karena Corona, Harga Saham SoftBank Anjlok 10%
123RF.com/Tupungato
Ilustrasi, pejalan kaki melintas di salah satu gedung Softbank di Jepang.

Harga saham SoftBank anjlok 10% setelah startup yang disuntik modal yakni OneWeb menyatakan bangkrut karena terdampak pandemi corona. Perusahaan yang berbasis di Inggris itu bahkan melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK karyawan.

Padahal, pendiri sekaligus CEO SofBank Masayoshi Son sempat mengatakan bahwa OneWeb merupakan salah satu startup portfolio andalannya. Dikutip dari Bloomberg, startup operator satelit ini juga sempat berencana menjual aset dan melakukan pembelian saham kembali (buy back) pada akhir pekan lalu (27/3).

OneWeb juga baru saja mengumpulkan dana sekitar US$ 3,3 miliar atau Rp 54 triliun dari SoftBank, Airbus SE, Qualcomm Inc, dan investor lainnya. Namun, perusahaan rintisan ini justru menyatakan bangkrut pada Senin (30/3) waktu setempat.

(Baca: Berencana Jual Aset Rp 665 T, Peringkat Utang SoftBank Justru Turun)

Kabar tersebut membuat harga saham SoftBank anjlok 10%, setelah sempat menguat 50%. Sebab, perusahaan asal Jepang ini berinvestasi US$ 1 miliar di OneWeb sejak Desember 2016.

Belum lagi, SoftBank berencana menjual aset US$ 41 miliar atau sekitar Rp 671 triliun untuk melakukan buy bank dan membayar utang. Selain informasi bangkrutnya OneWeb, SoftBank didera penurunan peringkat utang oleh lembaga pemeringkat internasional, Moody’s Corp.

Moody's menilai, peringkat utang dipangkas dua kali karena kebijakan keuangan SoftBank yang agresif. (Baca: Bentuk Komite Khusus, WeWork Tagih Rp 49,5 T yang Dijanjikan SoftBank)

Rating utang SoftBank pun turun dari Ba1 ke Ba3. Moody’s mengatakan, nilai portofolio grup akan berkurang jika menjual saham yang menguntungkan di grup e-commerce Tiongkok, Alibaba dan Sprint di tengah pandemi corona.

Sedangkan OneWeb sudah melakukan PHK terhadap sebagian besar karyawannya, sembari mencari pembeli perusahaan. "Proses (investasi) tidak berjalan karena dampak keuangan dan gejolak pasar terkait dengan penyebaran Covid-19," ujar OneWeb dalam pernyataan resminya, dikutip dari BBC News.

Selama ini, OneWeb mengembangkan teknologi untuk aplikasi berbagi tumpangan (ride hailing), robotika pertanian, pendeteksi kanker hingga otomatisasi kendaraan. Perusahaan pun menargetkan 1 miliar pelanggan pada 2025.

Baru-baru ini, OneWeb merencanakan ekspansi peluncuran konstelasi internet satelit global. Dengan begitu, perusahan akan bersaing dengan jaringan satelit serupa yang dibangun oleh SpaceX milik Elon Musk, bernama Starlink.

(Baca: Pemegang Saham Dikabarkan Desak Softbank Merger Gojek dan Grab)

Reporter: Cindy Mutia Annur

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...