Startup Kasir Digital Moka Catat Jumlah Pengguna Tumbuh 210%
Startup penyedia layanan aplikasi kasir digital Moka mencatatkan perkembangan bisnis yang signifikan di 2019. Jumlah pengguna Moka telah mencapai 30 ribu pelaku bisnis, naik 210% dibandingkan tahun sebelumnya.
Seiring penambahan pengguna, jumlah transaksi yang diproses menggunakan MOKA diklaim meningkat 126%, dengan total nilai transaksi lebih dari Rp 20 triliun. Vice President Brand & Marketing Moka Bayu Ramadhan mengatakan, perusahaan bakal fokus dalam memperluas penetrasi layanannya ke berbagai segmen di 2020.
"Tujuannya, agar bisnis lebih produktif dan (masyarakat) bisa merasakan manfaat dari teknologi digital," ujar Bayu melalui siaran pers, Senin (30/12). Ia menambahkan, perusahaan juga bakal memperkuat layanan, dan melakukan lebih banyak kolaborasi dengan penyedia solusi lainnya.
(Baca: Gojek dan Mandiri Capital Tanggapi Kabar Startup Moka Akan Diakuisisi)
Berdiri sejak lima tahun lalu, Moka kini telah memiliki lima layanan utama yakni Moka POS (Point of Sales), Moka Pay, Moka Capital, Moka Connect, dan Moka Fresh. Secara khusus, melalui Moka Capital, perusahaan telah membantu menyalurkan modal sebesar Rp 26 miliar kepada pelaku bisnis. Sedangkan penerimaan transaksi mobile payment dengan Moka Pay disebut tumbuh 12 kali lipat dibandingkan tahun lalu.
Di luar bisnis, Bayu menjelaskan, Moka juga terlibat dalam pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Perusahaan telah mendirikan wadah pengembangan UMKM berbasis edukasi teknologi digital yang bernama A Cup of Moka (ACOM).
Dalam satu tahun, ACOM telah berhasil mengedukasi lebih dari 2 ribu pelaku usaha secara offline dan total sekitar 4 ribu pelaku usaha secara online melalui puluhan acara sepanjang 2019 di seluruh Indonesia. Berawal dengan tujuh mitra, kini ACOM telah bermitra dengan 124 institusi seperti pemerintahan, penyelenggara swasta, akademis, LSM, dan lainnya.
Selain itu, Moka juga menawarkan business insights yang bisa dimanfaatkan pelaku bisnis untuk pengambilan keputusan strategis. Business insights terangkum dalam e-book yang berisi data tren di berbagai industri seperti food and beverage (F&B), ritel dan juga pelayanan.
(Baca: Qasir, Platform POS untuk Usaha Kecil Catatkan Transaksi Rp 1 Triliun)
Dalam e-book tersebut, Moka mengungkap beberapa tren besar 2019 seperti minuman boba yang penjualannya meningkat 12 kali lipat dari tahun sebelumnya, serta ayam geprek yang penjualan per transaksinya meningkat dari yang tadinya satu produk, menjadi lima produk.
Kemudian, khimar yang menjadi produk ritel paling populer di 2019 dengan pertumbuhan penjualan 96% dari tahun lalu, pemanjangan bulu mata alias eyelash extension yang masih menjadi layanan terpopuler di 2019, hingga layanan facial treatment seperti facial, acne care, serta pembelian masker wajah yang mencatatkan transaksi dan pendapatan tertinggi di 2019.