Huawei P40 dan P40 Pro Dirilis Maret 2020 Tanpa Aplikasi Google

Cindy Mutia Annur
19 Desember 2019, 08:30
Huawei P40, Huawei P40 Pro, daftar hitam as, perang dagang, google
ANTARA FOTO/REUTERS/JASON LEE
Ilustrasi penjualan Huawei P30. Huawei akan merilis seri ponsel terbaru P40 dan P40 Pro pada Maret 2020.

Huawei bakal merilis smartphone terbaru mereka, yakni Huawei P40 and P40 Pro pada Maret 2020 mendatang di Paris. Namun, kedua smartphone ini tidak akan bisa menggunakan aplikasi Google lantaran tak memperoleh lisensi usai masuk dalam daftar hitam Amerika Serikat (AS).

Dikutip dari Cnet,  CEO Consumer Huawei Richard Yu pada Rabu (18/12) mengatakan, Huawei P40 dan P40 Pro akan beroperasi pada sistem Android 10 tanpa Google Mobile Service atau GMS dan hanya disokong Huawei Mobile Service. 

Android 10 adalah open source alias sistem pengembangan yang tidak dikoordinasi oleh suatu individu atau lembaga, sehingga Huawei dapat mengaksesnya secara bebas. Sedangkan, GMS diperlukan untuk mengakses Google Play Store dan aplikasi Google lainnya seperti Maps, Uber, hingga Google Podcast.

(Baca: Tahun Depan, Huawei Fokus Kembangkan Sistem Operasi Pengganti Android)

Nasib serupa sebelumnya telah dialami oleh smartphone Huawei yang diluncurkan September lalu, yakni Mate 30. Ponsel pintar ini juga tidak dukung oleh layanan Google.

Meski demikian, Yu menyakinkan bahwa Huawei P40 dan P40 Pro datang dengan kualitas yang lebih baik, salah satunya dari segi kemampuan kamera. Selain itu, ia juga mengunggulkan kinerja chips dan daya baterainya.

Dikutip dari GSM Arena, Huawei masih belum berencana untuk menggunakan sistem operasi buatannya, OS Harmony pada kedua smartphone tersebut. Saat ini, Raksasa Teknologi Tiongkok ini baru berencana menggunakan OS Harmony pada perangkat cerdas lainnya seperti TV, jam tangan, speaker dan sebagainya.

(Baca: Video: Ponsel Tiongkok Ancam Dominasi Samsung dan Apple)

Kendati demikian, smarthphone Huawei sejauh ini cenderung laku terjual dalam jumlah besar karena sebagian besar pelanggan mereka berada di Tiongkok. Google pun tidak beroperasi di negara tersebut, sehingga tidak ada smartphone yang memiliki akses ke GMS. Alhasil, daftar hitam AS tidak menjadi masalah di pasar terbesar Huawei itu.

Pada kuartal I 2019. Huawei tercatat berhasil menyalip pangsa pasar Apple. Merek ponsel asal Tiongkok ini menempati posisi kedua dengan pangsa pasar terbesar setelah Samsung seperti terlihat dalam databoks di hawah ini.

Reporter: Cindy Mutia Annur
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...