Bulog Gandeng Grab Tingkatkan Distribusi Beras
Perum Bulog bekerja sama dengan Grab Indonesia untuk meningkatkan distribusi beras. Hal ini dilakukan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama terkait pemenuhan kebutuhan pangan berkualitas dan terjangkau.
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Komersial Perum Bulog Mansur dan Managing Director of Grab Indonesia Neneng Goenadi di Gedung Smesco, Jakarta. Acara tersebut turut disaksikan oleh Menteri Koperasi & UKM, Menteri Perhubungan, Direktur Utama Perum Bulog dan Presiden Direktur Grab Indonesia.
“Sinergi antara jaringan gudang Bulog dengan ekosistem digital Grab Indonesia akan membawa manfaat besar,” kata Direktur Utama Bulog Budi Waseso seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (7/11).
Menurutnya, rantai pasokan pada era saat ini tidak lagi berbentuk rantai, namun sebuah jaringan. Dengan menggandeng Grab, penyediaan beras diharapkan semakin terjangkau bagi para agen Grab, termasuk agen GrabKios, mitra pengemudi Grab dan masyarakat umum.
(Baca: PayPal dan Grab Tanggapi Rumor Kerja Sama Layanan Keuangan)
Hal ini menjadi bagian dari komitmen Bulog untuk memastikan ketahanan pangan. Bulog pun berharap partisipasi ekonomi digital ini akan menjadi awal dari bertambahnya fitur-fitur yang bermanfaat dalam waktu dekat.
Dengan jumlah jaringan gudang mencapai lebih dari 1.400 unit yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, Bulog menjadi bagian dari kekuatan nasional untuk mewujudkan ketahanan pangan dalam hal ketersediaan, keterjangkauan dan stabilitas harga.
Melalui ekosistem digital, Grab juga berkontribusi dalam pembangunan sosial dan ekonomi Indonesia, yaitu dengan menciptakan lapangan pekerjaan, mendorong pertumbuhan usaha kecil menengah dan ekonomi kreatif. Sampai saat ini, sudah terbentuk agen GrabKios sebanyak 2,6 juta warung yang tersebar di seluruh Indonesia.
Managing Director of Grab Indonesia Neneng Goenadi mengatakan dukungan Grab berupa warung dapat membangun masa depan Indonesia.
(Baca: Pangkas Peran Tengkulak, Bulog Jual Beras dan Bahan Pangan Via Online)
Meskipun banyak masyarakat yang belum memiliki akses terhadap internet, keberadaan warung dapat ditemukan dengan mudah. “Warung ada hampir di setiap desa bahkan setiap sudut jalan,” ujar dia.
Dengan GrabKios, Grab dapat memberdayakan serta mendorong warung tersebut menjadi titik akses yang memungkinkan lebih banyak masyarakat mengakses produk-produk digital, layanan keuangan, asuransi, tabungan dan layanan lainnya.“Kami percaya terbukanya peluang untuk membawa perubahan hingga ke pelosok Indonesia,” ujar Neneng.
Sebelumnya Bulog memang telah menyatakan keinginannya untuk merambah bisnis digital untuk mendukung distribusi bahan pokok hingga ke tangan konsumen. Untuk rencana tersebut, Bulog menyatakan telah menyiapkan dana sebesar Rp 1 miliar yang akan digunakan mengembangkan sistem online, merekrut tenaga kerja, serta aplikasi transaksi.
Pemasaran bahan pokok melalui platform online dinilai memiliki banyak kelebihan, yakni dapat memotong rantai pasok distribusi sehingga bisa mengurangi kesempatan tengkulak dalam memainkan harga pasar dan menekan jumlah mafia yang ingin mendapat keuntungan.
(Baca: Masuk ke Platform Digital, Bulog Siapkan Investasi Rp 1 Miliar)