Tingkatkan Imunitas Startup, Bekraf Luncurkan Program Akselerasi
Head of Acceleration Indigo Jeffry Irmawan menambahkan, mentoring dalam program akselerator akan membanti startup mengatasi persoalan dasar seperti costumer validation. "Biasanya, startup gagal di sini. Membuat produk berdasarkan keinginan, bukan kebutuhan atau persoalan yang ada di masyarakat," kata dia.
Selain itu, startup akan dibimbing untuk menyasar konsumen yang ramah akan inovasi yang jumlahnya hanya 16% dari total. Lalu, program akselerasi juga memberi akses kepada startup untuk memperluas jaringan. "Dengan begitu, produknya akan lebih mudah diterima," ujarnya.
Adapun masyarakat bisa mengakses dan mengajukan proposal BE-X melalui situs BE-X.bekraf.go.id sejak hari ini (19/10) hingga akhir Desember 2018. Nantinya, Bekraf melakukan sosialisasi di Jakarta, Medan, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar. Sementara programnya baru akan dilakukan pada 2019.
(Baca juga: Jack Ma Akan Bangun Kampus Startup di Indonesia)
Secara umum, Bekraf juga sudah bekerja sama dengan Samsung dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan Global Startup Acceleration Program (GSAP). Samsung GSAP ikni digelar di beberapa negara yakni India, Afrika Selatan, Malaysia dan Indonesia.
Program ini merupakan pembinaan kepada mahasiswa dan penduduk usia pekerja yang tengah merintis usaha kurang dari dua tahun. Selain peserta, GSAP melibatkan 32 orang relawan karyawan Samsung yang didatangkan dari Korea Selatan (Korsel) untuk memberikan pendampingan.
Selain itu, Bekraf bekerja sama dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan platform GSI - GoStartupIndonesia untuk mempercepat pertumbuhan ekosistem startup di Indonesia. GSI akan mendorong perusahaan rintisan ekonomi kreatif untuk mendapat akses permodalan dengan go public.
“Platform ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman antara Bekraf dan BEI yang ditandatangani pada bulan April 2018 tentang program IDX Incubator,” kata Kepala Bekraf Triawan Munaf.