Go-Jek dan Grab Bersaing Beri Program Khusus bagi Pengemudi
Saat ini, Go-Jek memiliki lebih dari 1 juta mitra di Indonesia. Sementara Grab tercatat punya 930 ribu pengemudi per Juni 2017. Supaya mitra betah dan tak terus berunjuk rasa, Go-Jek dan Grab pun memberikan beragam program khusus.
Grab, misalnya, baru saja meresmikan Grab Driver Center (GDC) di Ruko The ICON BSD City, Tangerang. GDC adalah pusat pelayanan yang bertujuan membantu mitra yang ingin berkonsultasi, termasuk kendala dalam kegiatan operasional harian. Selain itu, GDC juga berfungsi sebagai pusat pelatihan mitra pengemudi.
Sementara, GDC Tangerang ini hanya diperuntukan untuk mitra GrabCar. "Kehadiran GDC baru ini diharapkan membantu mitra GrabCar yang tinggal dan bekerja di Tangerang, untuk mendapatkan akses pelayanan atas segala pertanyaan dan keluhan dengan lebih mudah," ujar Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata dalam siaran pers, Rabu (1/8) kemarin.
Grab juga sudah menghadirkan GDC di Maspion Plaza, Jakarta pada September 2017 lalu. Sedangkan untuk mitra pengemudi roda dua, Grab menyediakan GDC di Bendungan Hilir, Jakarta. Supaya mitra GrabBike bisa beristirahat, Grab pun membangun Grab Lounge di Daan Mogot, Jakarta.
(Baca juga: Saingi Go-Jek, Grab Rilis Layanan Mirip Go-Mart di Filipina)
Sementara untuk wilayah lain, keluhan mitra pengemudi ditampung melalui kantor cabang atau aplikasi mitra Grab. "Bisa ke menu help center lalu ajukan permasalahan. Customer service pusat akan menghubungi mitra baik melalui email, telepon, atau media elektronik lainnya," kata Ridzki.
Secara umum, Grab fokus pada empat pilar utama kesejahteraan mitra pengemudi yaitu pendapatan, dukungan, pemberdayaan, dan GrabSejahtera. Pilar pendapatan berkaitan dengan transparansi laporan pendapatan mitra pengemudi. Sementara GDC adalah bagian dari pilar dukungan.
Sedangkan melalui pilar pemberdayaan, mitra bisa menyampaikan masukan terkait operasional. Salah satu hasilnya, Grab meluncurkan fitur 'anti tuyul’ di aplikasi mitra. Melalui fitur itu, Grab bisa mengetahui mitra yang menggunakan aplikasi Global Positioning System (GPS) palsu. Bagi yang ketahuan, akun mitra Grab tersebut bakal dihapus sementara.
Terkait pilar GrabSejahtera, Grab menawarkan program Umrah bersubsidi dan program tabungan Umrah bagi mitra pengemudi GrabCar dan pasangannya. Selain itu, tersedia program bantuan pendidikan bagi putra putri mitra GrabCar, untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
(Baca juga: Valuasi Go-Jek Dekati Grab yang Telah Beroperasi di 8 Negara)
Mitra GrabCar juga didorong meningkatkan pendapatannya dengan berjualan lewat platform Kudo. Grab pun menyediakan program asuransi dan acara dengan fokus kesehatan bagi mitra GrabCar dan keluarganya.
Tak jauh berbeda dengan Grab, Go-Jek juga telah merilis program Swadaya sebagai insentif bagi para mitra pengemudinya sejak dua tahun lalu. “Melalui Go-Jek Swadaya, kami secara proaktif bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menyediakan berbagai akses yang dibutuhkan mitra pengemudi,” ujar Chief Corporate Affairs Nila Marita.
Melalui program Swadaya, mitra pengemudi Go-Jek mendapat akses pengelolaan keuangan, yang meliputi diskon kebutuhan operasional, hingga akses layanan jasa keuangan seperti perbankan dan asuransi. Program Go-Jek Swadaya sendiri terdiri dari tiga fokus, yakni “Ringankan, Lindungi, dan Rencanakan”.
Guna membantu mitra menekan pengeluaran operasional misalnya, Go-Jek menggandeng berbagai pihak seperti Telkomsel, Indosat dan Shop & Drive untuk memberikan penawaran paket internet, hingga ganti oli khusus bagi mitra pengemudi. Sebab, operasional seperti pulsa dan perawatan kendaraan adalah pos pengeluaran yang harus mereka keluarkan secara berkala.
Selain itu, melalui Go-Jek Swadaya, para mitra juga mendapatkan akses proteksi finansial yang terjangkau berkat kerja sama dengan Allianz, Pasar Polis, tabungan haji dan umroh dari BNI Syariah, hingga jaminan hari tua melalui kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan.
(Baca juga: Grab Tetap Optimistis Tanggapi Rencana Ekspansi Go-Jek ke Empat Negara)