Ericsson Siapkan Jaringan 5G di Indonesia untuk Sambut Industri 4.0
Perusahaan telekomunikasi asal Swedia, Ericsson bersiap menyediakan teknologi jaringan generasi kelima (5G) di Indonesia. Hal ini untuk menyambut era industri berbasiskan digital atau indutri 4.0 di negara ini.
"Dengan platform 5G kami, operator akan dapat jaringan yang lebih efisien," ujar Presiden Direktur Ericsson Indonesia Jerry Soper dalam siaran pers yang diterima Katadata, Selasa (17/4). Ada lima teknologi yang sudah disiapkan perusahaan tersebut.
Pertama, Ericsson meluncurkan perangkat lunak komersial 5G Radio Access Network (RAN) pada Selasa ini. Teknologi ini sudah sesuai dengan standar 3GPP 5G New Radio yang baru dirilis Maret lalu. Dengan teknologi teranyar ini, Ericsson mengklaim sebagai operator telekomunikasi yang bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.
(Baca juga: Jokowi: Hati-hati, Penyapu Lantai Bandara Changi Sekarang Robot)
Kedua, menyiapkan perangkat lunak jaringan radio 5G yang bakal diluncurkan akhir tahun ini. Dengan jaringan ini, operator dapat menggunakan spektrum frekuensi baru. Selain itu, operator bisa mengaktifkan jaringan 5G dengan lebih mudah. Selain itu, memungkinkan operator mengakses konten multimedia seperti streaming video 4x hingga 8x dari full high definition (4K/8K) dan teknologi penggabungan benda maya ke lingkungan nyata (augmented reality/AR).
Ketiga, mengembangkan distributed cloud atau teknologi jaringan komputer yang menghubungkan data dan aplikasi yang dilayani dari beberapa lokasi geografis. Dengan begitu, operator kian mudah menggunakan aplikasi AR yang merupakan kunci dari strategi Making Indonesia 4.0.
Keempat, menambah kategori baru produk radio di perkotaan yaitu street macro selapis di antara macro cell dan micro cell. Alhasil, produk ini lebih mudah ditempatkan di bagian tertentu di dalam gedung.
Kelima, memperkenalkan produk radio baru yang mendukung teknologi Massive Multiple Input and Multiple Output (MIMO). Teknologi MIMO berkemampuan meningkatkan efisiensi spektrum nirkabel, memperluas cakupan jaringan dan kapasitas sistem, serta memaksimalkan penggunaan lokasi dan spektrum.
Jerry optimistis kelima teknologi itu dapat memuluskan operator telekomunikasi berevolusi dari jaringan 4G menjadi 5G. "Teknologi ini juga berpeluang menciptakan pendapatan baru dari contoh kasus konsumen dan industri yang muncul," kata dia.
Saat ini, pemerintah mendorong lima industri unggulan beralih menggunakan basis digital melalui program Making Indonesia 4.0. Kelima industri itu adalah makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, kimia, serta elektronik.