GoPay & DANA Utamakan Fitur Kemudahan untuk Bersaing dengan ShopeePay
Dua perusahaan rintisan bidang teknologi finansial atau financial technology (fintech), GoPay dan DANA agresif mempromosikan berbagai fitur layanan agar tidak ketinggalan dengan pesaing baru, ShoppePay. Pasalnya, riset Snapchart menunjukkan layanan besutan Shopee ini berhasil menggaet pengguna melebihi layanan fintech sejenis, termasuk GoPay dan DANA.
Cara yang ditempuh utamanya adalah secara masif mempromosikan keunggulan platform, terutama soal keamanan dan kenyamanan transaksi. GoPay misalnya, berupaya memahami kebutuhan pengguna dengan memprioritaskan fitur layanan dan keamanan agar lebih banyak digunakan selama pandemi virus corona atau Covid-19.
"Menghadapi masa penuh tantangan ini, salah satu upaya uang kami lakukan dengan memudahkan transaksi non-tunai dengan GoPay dan PayLater," Managing Director GoPay Budi Gandasoebrata kepada Katadata.co.id, Kamis (27/8).
Disisi layanan dan keamanan, perusahaan meluncurkan program ekstra proteksi jaminan saldo GoPay. Program ini diluncurkan untuk membebaskan pengguna dari rasa khawatir jika terjadi kehilangan saldo GoPay di luar kendali.
Selain itu, perusahaan juga menggelar acara-acara yang bisa menarik pengguna baru, seperti GoPay Arena Championship (GAC) untuk gamers di seluruh Indonesia. Acara yang berlangsung selama satu bulan dengan total pendaftaran hingga 31.000 gamers se-Indonesia ini mempromosikan layanan top-up games dengan one-tap-buy di Google Play tanpa harus keluar dari aplikasi.
GoPay juga berkolaborasi dengan layanan digital lain dan berperan sebagai kanal pembayaran untuk menjaring tingkat penggunaan. Beberapa layanan yang digaet perusahaan antara lain VIU, Iflix, HBO Go dan YouTube.
Baru-baru ini perusahaan juga bekerja sama dengan PT Bank Central Asia Tbk (BCA), di mana GoPay meluncurkan fitur tarik tunai di seluruh jaringan ATM BCA di Indonesia.
Budi mengatakan sejak awal pandemi corona hingga memasuki adaptasi kebiasaan baru, sejumlah layanan Gojek mengalami peningkatan permintaan. Di Ramadan tahun ini misalnya, jumlah transfer saldo GoPay ke sesama pengguna meningkat empat kali lipat dibandingkan tahun lalu. Kemudian transaksi menggunakan GoPay untuk investasi reksadana juga naik hampir dua kali lipat.
Selain itu, penggunaan GoPay untuk pembelian kupon games naik tiga kali lipat serta ada peningkatan sebesar dua kali lipat pada transaksi di layanan GoMed yang bermitra dengan startup teknologi kesehatan atau healthtech Halodoc.
Penggunaan untuk donasi juga terus tumbuh di masa pandemi corona, di mana pada periode Maret-Mei 2020 totalnya mencapai Rp 45 miliar. Jumlah tersebut naik dua kali lipat dibandingkan periode sebelum pandemi.
Senada, fintech pembayaran lainnya DANA juga menjalankan strategi dengan memberikan rasa aman dan kenyamanan pada pengguna selama bertransaksi agar bisa bersaing dengan ShopeePay di masa pandemi corona.
CEO and Co-founder DANA Vincent Iswara mengatakan dalam upayanya menjaga keamanan penggunaan platform, perusahaan bekerja sama dengan para mitra yang memiliki layanan jasa pengiriman untuk menerapkan protokol kesehatan.
DANA menyediakan pembayaran non tunai melalui aplikasi WhatsApp, sehingga tidak terjadi kontak fisik antara pembeli dan penjual. Pembayaran dapat dilakukan dengan memindai QR code statis yang dikirimkan lewat WhatsApp dari merchant kepada pembeli.
Untuk memastikan informasi tercapai di tangan konsumen, DANA juga menggerakkan layanan Geofence Push Notification berdasarkan area atau lokasi. Untuk memudahkan penggunanya, perusahaan memberikan fitur pencarian deretan mitra (merchant) terdaftar dan merchant terdekat.
"Tidak hanya untuk konsumen, tetapi DANA juga mengedepankan kemudahan akses untuk pelaku usaha, khususnya untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)," kata Vincent kepada Katadata.co.id, Rabu (26/8).
Selain itu, perusahaan mengandalkan layanan DANA Bisnis untuk memberi kemudahan para mitranya. Lewat layanan ini mitra dapat dapat menyimpan dan mengambil uang, hingga mencatat transaksi dengan mudah.
Selama masa pandemi corona DANA mencatat transaksi yang paling ramai masih didominasi oleh transaksi kebutuhan kebutuhan sehari-hari. Selain itu, transaksi yang banyak digunakan di aplikasi yaitu pembelian pulsa.
Sebagai informasi, riset Snapchart menunjukkan jumlah pengguna ShopeePay selama pandemi corona melampaui GoPay, OVO hingga DANA. Sebanyak 68% dari total 1.000 responden menggunakan ShopeePay dalam tiga bulan terakhir. Sedangkan OVO dan GoPay masing-masing digunakan 56% pengguna, sementara sebanyak 42% menggunakan DANA dan 19% LinkAja.
Volume transaksi ShopeePay juga yang tertinggi, yakni 32% dari total dompet digital (e-wallet) di Indonesia. Disusul oleh OVO sebesar 25%, GoPay 20%, DANA 16% dan LinkAja 8%. ShopeePay juga mencatatkan nilai transaksi paling tinggi, yakni 34% dari total e-wallet. Diikuti oleh OVO sebesar 25%, DANA 17%, GoPay 16% dan LinkAja 9%.