Bisnis Dihantam Corona, OYO Siapkan Rp 14,1 Triliun untuk IPO

Fahmi Ahmad Burhan
4 Desember 2020, 12:53
Bisnis Dihantam Corona, OYO Siapkan Rp 14,1 Triliun untuk IPO
OYO
Ilustrasi aplikasi OYO

Secara global, keuntungan atau margin kotor perusahaan mencapai 85% dari tingkat sebelum ada pandemi corona. Perusahaan juga mencatatkan pertumbuhan bulanan 30% sejak Agustus lalu.

"Kami melihat pesanan kamar kami terisi sekitar 40-45% di India," kata
CEO OYO di India and Asia Selatan, Rohit Kapoor.

Startup yang didanai oleh SoftBank itu telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 7.000 lebih karyawan secara global pada awal tahun. Gelombang PHK OYO berlanjut dengan merumahkan sekitar 5.000 pegawai, ketika pandemi meluas pada Maret.

OYO juga menerapkan cuti tanpa dibayar atau unpaid leave selama dua hingga tiga bulan bagi ribuan karyawan lainnya. "Langkah cuti tak terbatas dan unpaid leave menunjukkan pendapatan dan arus kas OYO merosot tajam,” kata CEO IB Research & Consulting Inc Daisuke Seki, pada April lalu (14/4).

Pendapatan perusahaan pun turun 50%-60% atau lebih dalam dibandingkan perkiraan awal 10%-15%. Tingkat hunian OYO juga menurun 60% selama pandemi

"Pandemi datang secara bergelombang dan itu membuat mereka semakin sulit," kata analis prakiraan senior di Forrester Research Inc Satish Meena.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...