Nasib Startup Pendidikan saat 85 Sekolah di Jakarta Belajar Tatap Muka

Fahmi Ahmad Burhan
8 April 2021, 12:52
Nasib Startup Pendidikan saat 85 Sekolah di Jakarta Belajar Tatap Muka
ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/hp.
Sejumlah siswa mengikuti proses belajar mengajar dalam jaringan (daring) di bekas posko COVID-19 di tepi jalan untuk mendapatkan sinyal jaringan internet, di Desa Madang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, Selasa (4/8/2020).

Pada 2020, Zenius juga menggratiskan sebagian besar konten di platform. Startup ini pun mengadopsi model bisnis freemium setelah memperbarui aplikasi dan re-branding pada Juni tahun lalu.

Zenius juga berkolaborasi dengan operator seluler seperti Telkomsel membuat program Ilmupedia yang menawarkan kuota pembelajaran 30 GB kepada siswa. Ada juga Zenius Telkomsel Scholarship Test, yang membimbing lebih dari 15 ribu pelajar SMA dari Banda Aceh hingga Timika. 

Perusahaan rintisan itu juga meluncurkan Sistem Manajemen Pembelajaran gratis untuk guru. Dengan program ini, Zenius menjalin kemitraan strategis dengan pemerintah daerah dan aplikasinya digunakan oleh lebih dari 6.000 guru di Indonesia.

Sedangkan Quipper berfokus menyediakan produk dan layanan yang mendukung belajar online meski pembelajaran tatap muka mulai diuji coba. Alasannya, metode pembelaran ini dinilai masih akan diminati selama masa adaptasi kebiasaan baru (new normal).

"Quipper berkomitmen untuk terus memberikan dukungan kepada siswa, guru, dan sekolah selama masa belajar di rumah maupun new normal," kata Business Development Manager Quipper Indonesia Ruth Ayu Hapsari kepada Katadata.co.id, tahun lalu (11/8/2020).

Startup lainnya Ruangguru mulai menyasar konsumen di daerah terpencil tahun ini. "Pelajar dan guru di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) kesulitan mengakses layanan pembelajaran online. Ini karena tidak ada sinyal," ujar Belva saat konferensi pers virtual ‘Laporan Dampak Ruangguru pada 2020’, Februari lalu (3/2).

Caranya, dengan memasukkan seluruh materi pembelajaran ke dalam USB, sehingga bisa diakses meski tanpa atau dengan sinyal internet yang minim. "Kontennya akan terhubung meski tidak pakai internet. Materi tetap bisa diakses," ujarnya.  

Ruangguru juga mengoptimalkan kapasitas bandwidth agar platform bisa diakses meski sinyal internet lemah. "Pengguna di wilayah 3T bisa unduh terlebih dahulu video dengan kapasitas yang ringan. Kemudian video dapat disaksikan secara offline," ujar Belva.

Perusahaan juga berencana menggandeng lebih banyak pemerintah daerah (pemda) di daerah 3T. “Banyak yang sudah kami pelajari. Pelatihan guru harus lebih efektif, beasiswa diperbanyak, dan lainnya," kata dia

Pada tahun lalu, Ruangguru mencatatkan peningkatan pengguna 46% menjadi 22 juta akun. Pendiri dan Direktur Produk & Kerja Sama Ruangguru Iman Usman mengatakan, ini terjadi setelah pemerintah mengumumkan penerapan pembelajaran jarak jauh.

Kebijakan itu bertujuan meminimalkan risiko penularan virus corona. "Fungsi dan keberadaan produk, layanan, serta inovasi Ruangguru semakin relevan di tengah pandemi," katanya dalam siaran pers, Januari lalu (6/1).

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...